Jakarta, NU Online
Jelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Korps PMII Putri (Kopri) di forum Kongres pada 15-18 Mei 2017 mendatang di Palu, Sulawesi Selatan, kader-kader Kopri melontarkan sejumlah harapan untuk kepengurusan di periode yang akan datang.
Pergantian kepengurusan dalam organisasi merupakan tongkat estafet kepemimpinan yang harus dijalankan dalam roda organisasi.
Di akhir kepengurusan PB Kopri di forum Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN), Ketua Kopri Kota Bandung Lamlam Masrofah mengungkapkan harapannya untuk kepengurusan yang baru.
"Memaksimalkan kader-kader Kopri pada ruang-ruang soft skill dan mendistribusikan secara merata pos struktural Kopri di ruang-ruang strategis," ungkap Lamlam Masrofah di Jakarta.
Tidak hanya itu, Kopri Yogyakarta Nurfadilah ikut menyampaikan harapan. "Sebagai bagian dari warga nahdliyin mengharapkan Kopri bisa menjadikan ajaran-ajaran dan nilai NU sebagai ideologi arus utama," ucapnya Nurfadilah.
"Di samping itu, kami Kopri bisa lebih memperluas jaringan, baik dikancah nasional maupun international," tegas Nurfadilah Ketua Kopri Yogyakarta di Jakarta.
Masih di forum yang sama, Anggia Ermarini Ketua Umum Fatayat NU yang menjadi salah satu pemateri SKKN ikut menyampaikan harapan untuk Kopri.
"Paham Ahlussunah wal Jamaah harus disebarluaskan dan menjadi pondasi utama bagi Nahdliyin (warga NU), terkhusus gerakan keperempuanan NU di badan Kopri," tegas Anggia Ermarini saat ditemui di Jakarta. (Robiatul Adawiyah/Fathoni)