Jaya Suprana: Yang Nggak Mengagumi Gus Dur, Berarti “Something Wrong”
NU Online · Ahad, 26 Januari 2014 | 14:00 WIB
Jakarta, NU Online
Bos Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana merupakan salah satu pengagum setia Gus Dur. Tak ada aspek khusus yang menonjol yang dikaguminya, semua yang ada pada diri Gus Dur sifatnya holistik.
<>
“Memang beliau layak dikagumi. Orang yang tidak mengagumi Gus Dur, berarti something wrong, ngak waras,” paparnya seusai diskusi di Gedung PBNU, Kamis (23/1).
Baginya, Gus Dur adalah orang yang holistik, bahkan ketunanetraanya merupakan salah satu keistemewaan, karena hal ini meningkatkan kepekaan batin.
“Jadi setiap kelompok bisa menjadikan Gus Dur sebagai tokohnya, orang China, Perempuan atau lainnya karena dia tokoh yang kompleks sekali.”
Bos Jamu Jago ini pertama kali bertemu secara fisik dengan Gus Dur pada pernikahan putri Arif Budiman, aktifis angkatan 66 yang kemudian mengajar di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) di Salatiga dan kini di Universitas Melbourne. Buru-buru ia menegaskan, sebelum pertemuan tersebut, ia sudah mengagumi dari jauh.
“Kelompok China, kalau ngak ada Gus Dur, posisinya habis itu,” tegasnya.
Baginya, Gus Dur diturunkan ke dunia bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk memberi kedamaian bagi semua orang. Istilah pejuang kemanusiaan baginya belum cukup, “Beliau mengajarkan kasih sayang.”
Ia sendiri mengaku tidak memperhatikan aspek spiritual Gus Dur, baginya, aspek riil dari Gus Dur sudah luar biasa. "Silahkan saja kalau warga NU menganggap beliau sebagai wali," tandasnya.(mukafi niam)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua