Jadi UIN, IAIN Walisongo Tak Hilangkan Identitas Keislaman
NU Online · Kamis, 28 Februari 2013 | 06:45 WIB
Semarang, NU Online
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang Rektor IAIN Semarang Prof Muhibbin Noor mengatakan, rencana perubahan bentuk IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) tidak akan menghilangkan kekhasan kajian keislaman yang ada.<>
“Kami ingin agar kedua ilmu itu, yakni ilmu agama dan umum terintegrasi dan terinterkoneksi satu sama lain,” katanya di Semarang, Selasa (26/2).
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN, kata dia, merupakan sebuah pemaknaan proses menuju ke arah lebih baik dan tak ada lagi dikotomi antara ilmu agama dan umum karena pada dasarnya ilmu itu satu.
"Tak ada lagi dikotomi. Sebab, kajian-kajian keilmuan yang dilakukan bisa lebih intens," katanya.
Dengan berstatus UIN, kajian keislaman yang selama ini dihasilkan akan diperkuat dengan kajian ilmu umum.
IAIN Walisongo ditargetkan menjadi UIN pada tahun ini. "Persiapan sudah, kami tinggal menyempurnakan proposal, selanjutnya diserahkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan)," kata Prof Muhibbin.
Ia menjelaskan proses konversi IAIN menjadi UIN memang melibatkan lintas kementerian, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenpan, dan tentunya Kementerian Agama yang selama ini menaunginya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua