Nasional

Istigotsah bagi Ulama NU Pejuang Kemerdekaan

NU Online  ·  Selasa, 21 Agustus 2012 | 02:22 WIB

Bogor, NU Online
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dinilai memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 takkan terjadi tanpa adanya peran aktif dari ulama-ulama NU yang rela mengorbankan jiwa dan raganya demi terwujudnya NKRI. Pengorbanan tanpa pamrih tersebut patut diapresiasi dan disyukuri.<>

Demikian diutarakan oleh Sekretaris Yayasan At-Tawassuth Ari Rismawan kepada NU Online di Bogor, Senin.

Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada ulama NU yang berjasa dalam memerdekakan Indonesia, Yayasan At-Tawassuth menggelar istigotsah pada Jumat (17/8), bertepatan dengan peringatan proklamasi kemerdekaan, yang dipusatkan di Kemang, Bogor.

“Kami menggelar istigotsah khusus bagi para ulama NU yang telah berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tanpa keterlibatan NU, Indonesia tidak akan meraih kemerdekaan yang dicita-citakan,” papar Ari Rismawan.

Ari Rismawan mencontohkan, sebagian kecil dari banyak sumbangsih yang diberikan NU, yakni Resolusi Jihad mengusir penjajah serta dihapuskannya tujuh kata dalam Piagam Jakarta demi tegak dan utuhnya NKRI. “Pengorbanan dan sumbangsih NU bagi tegaknya NKRI tidak terhingga,” paparnya.

Oleh karena itu, momentum Agustusan yang bertepatan dengan akhir Ramadhan, diisi dengan menggagas kegiatan istigotsah serta santunan yatim dan dhuafa.

“Kami mendoakan secara khusus bagi hadratus syaikh KH Hasyim Asy’ary, KH Wahab Hasbullah, dan KH Wahid Hasyim, serta ulama-ulama NU lainnya dan para tokoh yang telah berjasa bagi tegaknya NKRI. Kami juga mendoakan keselamatan bangsa,” tutur dia.

Kegiatan istigotsah tersebut diikuti 100 orang, yang dipandu oleh KH M Saeful Millah, rais syuriyah DPW Jam’iyah Ahlit Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (Jatmi) Jawa Barat dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah, Ciomas.

“Istigotsah sebagai bentuk pengakuan dan rasa syukur atas apa yang telah dilakukan ulama-ulama NU dalam memperjuangkan tegaknya NKRI,” papar Seaful yang juga perintis komunitas NU di IPB.

Sedangkan tausiah disampaikan oleh mahasiswa program doktor Universitas Al-Azhar, Kairo, yang juga aktivis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir, Khairul Mustagfirin, MA.

“Tanpa adanya pengorbanan besar dari NU, republik ini tidak akan merdeka dan tidak akan tegak secara utuh seperti saat ini,” tegas Khairul Mustagfirin.

Menurut Mustagfirin, semua pihak harus mengapresiasi perjuangan dan pengorbanan besar yang telah ditunjukkan NU. Terutama dalam hal ini negara, harus berterima kasih kepada NU dengan cara memberikan balasan yang sepadan berupa perhatian terhadap pesantren-pesantren NU dan kesejahteraan warga NU.

Sementara itu, kegiatan santunan yang dirangkai dengan istigotsah, melibatkan 70 orang yatim dan dhuafa. Dalam kesempatan ini, Yayasan At-Tawassuth memberikan paket sembako dan uang santunan untuk menyambut Idul Fitri.

“Santunan ini sebagai wujud berbagi ceria dengan dhuafa, agar mereka dapat menyambut dan merayakan Idul Fitri dengan gembira,” demikian Ari Rismawan.



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Fahir