Sidoarjo, NU Online
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) menyelenggarakan Latihan Pelatih Nasional (Latpelnas) 2017 Zona Jawa di Sidoarjo, Jumat-Ahad (8-10 Desember 2017.
Latpelnas IPPNU dibuka oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni'am Sholeh, Jumat (8/12) siang.
Ketum PP IPPNU Puti Hasni mengatakan Latpelnas IPPNU 2017 diselenggarakan di empat zona.
"Yakni Zona Jawa, Zona Sumatera, Zona Kalimantan, dan Zona Indonesia Timur," ujarnya.
Menurut perempuan kelahiran Jakarta ini, Latpelnas IPPNU bagian dari kaderisasi internal.
"Kami melatih dan mencetak kader andalan yang mampu berkomunikasi dan memberikan pelatihan kaderisasi. Latpelnas ini untuk mengasah metode dalam mengajak pelajar putri bergabung di barisan NU," ujar Puti.
Sementara itu, Asrorun Niam menekankan agar IPPNU mengoptimalkan media sosial sebagai wahana dakwah pelajar.
"IPPNU harus aktif dan menguasai ilmu berdakwah," kata Niam.
Terkait ramainya isu pengakuan sepihak Presiden Donald Trump atas Jerusalem sebagai ibukota Israel, Niam mendukung penuh pelajar NU yang bersatu menggalang aksi penolakan.
"Kami mendukung langkah IPPNU dan organisasi kepemudaan lain yang melakukan aksi solidaritas Palestina dan mengutuk tindakan AS yang memberi legitimasi atas aneksasi Israel terhadap Palestina. Langkah AS itu sebagai ancaman terhadap perdamaian dunia," ujar Niam.
Alinea keempat pembukaan UUD 1945, kata Niam, mengamanatkan bangsa Indonesia berupaya menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini selaras pula dengan spirit perdamaian yang tertera dalam Sumpah Pemuda tahun 1928.
Semangat dalam Sumpah Pemuda tersebut menjadikan ciri bahwa pemuda Indonesia merupakan salah satu ujung tombak pembangunan dan pembawa perdamaian dunia tanpa penjajahan.
"Sebagai wujud komitmen anti penjajahan, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI mengapresiasi langkah IPPNU yang mengutuk keras pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem, Palestina sebagai Ibu Kota Israel, menggantikan Tel Aviv. Seluruh pemuda Indonesia pasti mengutuk tindakan tersebut," tegas Ni'am dalam sambutan di hadapan para pemuda kader-kader pelajar NU tersebut. (Anty Husnawati/Kendi Setiawan)