Nasional

IPNU Surabaya Protes Keras Munculnya Logo Organisasi di Layar Diskotik

NU Online  ·  Selasa, 23 Januari 2018 | 12:18 WIB

Surabaya, NU Online
Senin malam (22/1) terjadi pertemuan antara perwakilan pemilik salah satu diskotik yang beroperasi di Kerampung Plaza Mall dengan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Surabaya. Kegiatan yang diselenggarakan di Kantor PCNU tersebut terkait tindak lanjut surat permintaan pertanggungjawaban penggunaan lambang IPNU di layar diskotik.

“Niat dan maksud kedatangan perwakilan diskotik untuk melakukan klarifikasi terkait maksud dan motif dengan menampilkan logo IPNU di layar diskotik tersebut,” kata Achnaf Al Ashbahani usai pertemuan. 

Dan dari pertemuan yang berlangsung cukup kekeluargaan itu dapat disimpulkan terjadi kesalahan tim operator untuk menyaring item yang dicantumkan pada layar diskotik. “Hal tersebut dibenarkan asisten manager, tim layar dan humas dari diskotik yang menghadiri pertemuan,” kata Achnaf yang juga Ketua PC IPNU Kota Surabaya. 

Kendati demikian, Achnaf menyayangkan perwakilan yang hadir bukan manager atau pemilik diskotik. "Padahal janjinya yang akan datang adalah pihak manager," tegasnya. Dalam pandangannya, ini menandakan pihak diskotik kurang serius dalam menangani permasalahan.

Tampak hadir pada pertemuan tersebut, Sekretaris PCNU Kota Surabaya, Muhammad Hamzah dan Wakil Sekretaris PCNU Muhammad Faishol. Dan dari forum tabayun itu diteruskan pertemuan yang lebih intensif. 

Sebelumnya tersebar foto di layar diskotik tersebut yang mencatut lambang IPNU. Gambar tersebut muncul pada Rabu (10/1) yang menuai banyak perhatian, baik dari warga Surabaya, maupun masyarakat luas. 

Yang membuat geram, lambang IPNU dipasang di sembarang tempat, dan disandingkan dengan kata-kata yang tidak senonoh. Sehingga tentu saja hal ini menurunkan harkat dan nama baik organisasi yang bergerak di bidang pengkaderan pelajar.

"Saya sudah minta pihak manajemen diskotik untuk tanggungjawab, sebelum kader IPNU datang ke Surabaya untuk menyelesaikan masalah ini," jelas Achnaf kala itu. (Hisam Malik/Ibnu Nawawi)