IPNU Kecam Penyerangan Pesantren Al Idrisiyyah Tasikmalaya
NU Online · Kamis, 11 April 2013 | 10:01 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menyikapi aksi penyerangan Terhadap Pesantren Al Idrisiyyah Cisayong Tasikmalaya oleh sekelompok ormas orang yang mengatasnamakan ormas Islam sebagai hal yang tidak bisa dibenarkan. <>
PP IPNU mengutuk keras perilaku tersebut yang telah dianggap mencederai keberadaan lembaga pendidikan Islam tersebut.
"Selain itu aksi penyerangan tersebut tidak mencerminkan masyarakat yang berbudaya terlepas apapun motifnya, sebagaimana kita maklumi, tindakan anarkis dan main hakim sendiri itu tidak dibenarkan secara hukum, apalagi ini kejadian terhadap sebuah lembaga pendidikan Islam yaitu pesantren yang kesekian kalinya terjadi," ungkap Khairul Anam, ketua umum PP IPNU.
Anam menjelaskan Aksi kekerasan berupa penyerangan oleh sekelompok ormas Islam secara tidak langsung telah merusak citra pesantren secara keseluruhan. Citra pesantren yang selama ini dikenal sebagai pusat pendidikan, keagamaan dan budaya yang telah berabad-abad eksis di bumi nusantara telah dirugikan dengan aksi penyerangan tersebut.
Ironisnya aksi penyerangan itu dilakukan oleh sekelompok ormas Islam yang semestinya menjaga eksistensi dan marwah pesantren. Secara khusus aksi penyerangan itu akan berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan institusi pendidikan keislaman lainnya.
Ditambahkannya, pesantren, ormas dan komunitas muslim lain semestinya menjadi cermin moral dalam kehidupan masyarakat bukan justru menunjukan sikap saling menghujat, menjatuhkan dan membenarkan aksi kekerasan untuk melemahkan sekaligus membungkam kelompok lain apalagi yang menjadi korbannya adalah pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam yang lahir dari kultur budaya tradisi keislaman khas Indonesia.
"Kami akan menggalang solidaritas kaum santri untuk mengecam kejadian yang dialami Pesantren al idrisiyyah Kota Tasikmalaya" tegas Anam.
Maka dari itu PP IPNU meminta aparat pemerintahan menindak tegas ormas yang berperilaku anarkis serta menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan tersebut agar menjadi pelajaran di kemudian hari.
Beberapa komunitas santri yang notabene alumni-alumni pesantren pun menyayangkan kejadian di Tasikmalaya tersebut. Azhar Arsyad alumni Pesantren DDI Sulsel yang juga Sekjend PB DDI mengungkapkan
"Bangsa ini kuat karena keberadaan pesantren, kita sebagai santri harus menjaga nama baik pesantren dari stigma buruk yang sengaja dilekatkan".
Penegasan pula muncul dari A. Marbawi S Katon Peneliti SMRC yang juga jebolan Pesantren Gontor "Pesantren adalah benteng pertahanan bangsa kita yang harus kita bela, kapan dan dimanapun, kita prihatin dengan kejadian di Tasikmalaya kemarin".
Suara prihatin juga muncul dari Dr. Firdaus, Ketua Ikatan Alumni Pesantren An Nahdlah (IAPAN) Makassar
"Tugas utama kita sebagai santri adalah membendung stigmatisasi terhadap dunia pesantren ditengah berbagai upaya kelompok yang ingin mengumbar citra buruk pesantren, kita harus solid",
Zamroni alumnus salah satu Pesantren di NTB yang juga merupakan Ketua Majelis Alumni IPNU NTB turut prihatin "Kita tidak ingin lembaga pesantren dirusak dengan persoalan tidak jelas, kami mohon agar polisi mengusut tuntas"
Musliadi Nasotion alumnus Pesantren Musthafiyah Sumatra Utara yang juga Sekertaris Pengurus Pusat Abituren Musthafiyah (PP KAMUS) juga mengecam aksi tersebut.
"Kami mendukung sepenuhnya langkah PP IPNU mengecam kejadian ini, dan aparat jangan diam, kaum santri solid." Nuruddin alumnus Pesantren Denanyar Jombang, peneliti Litbang Kemenag RI mengungkapkan.
"Aparat tidak boleh menoleransi kejadian ini, sudah terlalu banyak yang disumbangkan oleh pesantren terhadap bangsa ini, eksistensinya harus kita jaga".
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua