Nasional

Internet Tantangan Luar Biasa Bagi Mubalig

NU Online  ·  Senin, 4 Juni 2018 | 05:08 WIB

Internet Tantangan Luar Biasa Bagi Mubalig

Seinar nasional,internet bisa jadi racun

Jember, NU Online
Kemajuan teknologi informasi yang ditandai dengan maraknya penggunaan gadget, merupakan tantangan luar biasa bagi para mubalig. Mubalig semakin berat memadamkan api  karena  masyarakat sedikit banyak sudah terpapar panasnya sajian-sajian tak mendidik dari konten gadget. 

Demikian disampaikan tokoh Muslimat NU, Siti Raudlatul Jannah saat menjadi nara sumber dalam Seminar Nasional di Desa Sempolan,  Kecamatan Silo, Jember, Ahad (3/6).

Menurutnya, dewasa ini penggunaan internet tidak hanya sebatas mencari hiburan yang positif, atau tempat menumpahkan uneg-uneg, ekspresi kegelisahan dan sebagainya, tapi juga tak jarang untuk eksploitasi tontonan-tontonan amoral.

"Akibatnya sisi buruk penggunaan internet juga menjadi ancaman serius bagi pembinaan moral," tukasnya.

Walaupun demikian, Wakil Dekan Fakultas Dakwah IAIN Jember itu tak menampik bahwa internet juga mempunyai manfaat yang luar biasa. Begitu banyak ilmu pengetahuan baik agama maupun umum yang bisa di searching dari internet. 

Selain itu, banyak kemudahan yang didapatkan melalui fasilitas internet, misalnya transaksi online sehingga dapat memangkas jarak dan waktu.

"Intinya internet bisa jadi racun sekaligus bisa jadi pupuk, tergantung penggunanya. Maka, kita berharap hindari tontonan-tontonan yang tidak perlu," urainya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI, Saiful Bahri Ansori dalam sambutan singkatnya menyatakan bahwa sisi negatif internet  merupakan sesuatu yang sulit dihindari. 

Presiden Konfederasi Sarbumusi itu merujuk hasil survei Kementerian Agama terkait naiknya angka perceraian di Bekasi dan Bogor.  "Di dua daerah tersebut angka perceraian tinggi, gara-garanya internet," katanya.

Kendati begitu, Saiful tak membantah bahwa internet juga banyak manfaatnya. Ia bahkan berharap internet bisa merata  masuk pesantren. "Program ini kelak akan dikembangkan di pesantren. Saya melihat ini banyak manfaatnya," jelasnya. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)Â