Cirebon, NU Online
Kegelisahan petani akan menumpuknya jagung lantaran tidak terbeli, mulai menemui titik terang. Adalah Inkopsim (Induk Koperasi Syirkah Muawanah) yang selama ini cukup getol memperjuangkan nasib petani, akhirnya bisa membuka ‘kran’ bagi terbelinya jagung setelah bertemu dengan petinggi PT Sidoagung di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (20/2).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Owner dan CEO PT Sidoagung (Par Bram dan H Asrok Nawawi), Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi & UKM RI, H Kadir Damanik, dan sejumlah pejabat terkait. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan adalah PT Sidoagung akan membeli jagung di tingkat petani dengan harga yang wajar.
“Kami bertemu untuk membahas harga jagung, dan insyaallah ada jalan keluar ,” tukas Ketua Umum Inkopsim, HM Al Khaaqoh Istifa sebagaimana rilis yang diterima NU Online.
Menurut Gus Khaqqoh, sapaan akrabnya, pertemuan tersebut adalah suatu kemajuan mengingat dalam dua bulan terakhir ini petani dicemaskan oleh tak terbelinya jagung. Di satu sisi petani menginginkan kenaikan harga jagung. Sementara pabrik mau membeli jagung pipil kering sawah dengan harga di bawah Rp. 4.000/kilogram.
“Memang tidak gampang dengan situasi ini. Kalau pabrik membeli jagung dengan harga mahal, maka otomatis pakan ayam juga akan mahal, dan ujung-ujungya harga ayam dan telor bisa meroket. Yang penting kali ini, jagung petani terbeli, dan petani masih untung. Sementara pabrik, tidak rugi,” urianya (Aryudi AR).
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua