Yogyakarta, NU Online
Upaya pencegahan faham radikalisme harus sejak dini ditanamkan kepada anak-anak, para pemuda dan keluarga. Pertama-tama kenali dulu seperti apa kelompok radikal itu beroperasi.<>
“Organisasi mereka itu rapi dan punya jaringan yang kuat. Karena itu harus dilawan dengan jaringan yang rapi juga,” kata Wakil Sekretaris PWNU DIY Joko Santosa dalam acara pelatihan remaja masjid dan karang taruna menanggulangi gerakan terorisme Jum’at (18/04).
Joko Santosa yang juga ketua panitia kegiatan membeberkan strategi untuk melawan faham radikalisme.
Strategi pertama adalah memperkuat semangat kebangsaan dan Pancasila.
Kedua, memoderasi pemahaman keagamaan dengan toleran terhadap sesama.
Ketiga, memperkaya wawasan dengan kearifan lokal.
Keempat, mewaspadai gerak-gerik mereka yang dipandu dengan database individu, kelompok dan jaringan radikalisme yang akurat.
“Kalau yang terakhir ini, tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,” tandasnya.
Pelatihan remaja masjid mengulangi gerakan terorisme tersebut dilaksanakan di Wislam Bapenndan Jejeran Bantul DIY. Acara tersebut diikuti oleh 150 remaja masjid dan karang taruna yang memiliki background organisasi seperti Ansor, Banser, IPNU dan IPPNU.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, Kamis-Sabtu (17-19/4). (Nur Rokhim/Anam)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua