Ini Cara Hadapi Kelompok Anti-Demokrasi di Alam Demokrasi ala Gus Nadir
NU Online · Senin, 24 Juli 2017 | 00:02 WIB
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa (PCINU) Australia Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) menyebut tiga hal yang harus dilakukan pemerintah untuk melawan kelompok-kelompok anti-demokrasi.
Pertama, yang harus dilakukan pemerintah, menurut Dosen Hukum Universitas Monash Australia itu, adalah jaminan pemerintah atas kebebasan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Tidak cukup kita hanya mengatakan kita menjamin HAM dan kebebasan berpendapat. Di (negara) Barat sekalipun, kebebasan itu ada batasnya. Kalau sudah menyentuh pilar bangsa, maka pemerintah harus melakukan langkah kedua, yaitu memproteksi pilar bangsa,” jelas Gus Nadir saat menjadi narasumber dalam acara Ngobrol Bareng Merawat Keindonesian dengan tema Tolak Radikalisme, Lawan Terorisme, di Jakarta, Ahad (23/7).
Menurutnya, keluarnya Perppu tentang ormas adalah upaya pemerintah untuk melindungi pilar Bangsa Indonesia. Perppu Ormas ini masih menjamin kebebasan berpendapat karena masih ada proses pengadilan.
Ia menjelaskan, saat ini orang bebas untuk mengkritik presiden. Tetapi kalau orang itu mengancam pilar bangsa, maka pemerintah harus menindak tegas.
“Buat saya pengadilan itu mau di belakang (dibubarkan dulu baru pengadilan) atau di depan (pengadilan dulu baru dibubarkan) selama mekanisme itu ada untuk menguji, kita berarti masih demokrasi,” terangnya.
Selain kebebasan dan HAM, intervensi sosial budaya harus dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah harus juga melakukan intervensi sosial budaya di masyarakat untuk melawan kelompok radikalisme. “Seperti menghidupkan kembali semangat revolusi mental,” ungkapnya.
Ia menekankan bagaimana menghadapi kelompok yang anti-demokrasi dengan cara-cara yang demokratis. “Menjaga HAM itu harus, memproteksi pilar bangsa juga harus, dan terakhir pemerintah juga harus melakukan intervensi sosial budaya,” tutupnya. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua