Implementasikan Nilai Pancasila Sama Saja Menjaga Indonesia
NU Online · Selasa, 23 Juni 2020 | 03:00 WIB
Yogyakarta, NU Online
Plt Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Syahiron menegaskan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman baik dalam beragama maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Menurutnya nilai-nilai Pancasila sudah sesuai dengan perintah dalam agama Islam dan tidak untuk dipermasalahkan, apalagi membawa nama Islam.
“Perlu diketahui ketika kita menjalankan nilai-nilai Pancasila artinya kita juga menjalankan sebagian dari ajaran keagamaan. Kita pertahankan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dasar-dasar negara lainnya, semuanya itu adalah harga mati,” Kata Syahiron Ahad (21/6) siang.
Menurutnya menjaga dan hafal ideologi negara Pancasila sama saja dengan menjaga Indonesia dan sudah menjadi kewajiban setiap warga Indonesia. Mempermasalahkan ideologi Pancasila merupakan strategi sebagian kelompok kecil yang ingin menghancurkan negara.
“Biasanya kelompok kontra Pancasila itu bertanya bagusan mana ideologi buatan manusia dengan ideologi buatan Allah Swt. Untuk menjawab argumentasi itu, kita bilang saja ideologi Pancasila merujuk dalam Al-Qur’an dan Hadits. Seperti kata 'Ma’ruf' yang banyak ditemukan dalam Al-Qur’an,” jelasnya saat berbicara dalam acara Webinar Menangkal Propaganda Eks HTI dalam Negeri Pancasila yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits Indonesia (FKMTHI).
Kesepakatan Pancasila dijadikan dasar dan ideologi negara juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dengan membuat piagam Madinah sebagai kesepakatan bersama umat. Sehingga lanjutnya, tidak ada alasan untuk tidak menjaga pancasila dan Indonesia.
Sementara Ketua Pengurus Wilayah NU Provinsi Sulawesi Tenggara KH Muslim dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Pancasila terpilih sebagai ideologi bukan karena kebetulan. Pancasila terpilih karena menjadi hidayah dari Allah Swt untuk Indonesia dengan kebinekaan yang melimpah di dalamnya sehingga harus dijaga dan diimplementasikan nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau cerita Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari, untuk menentukan dan memilih Pancasila butuh proses panjang sampai melakukan puasa dan shalat istikharah, dimana rakaat pertama sampai membaca 41 kali surah At-Taubah dan rakaat kedua membaca surah Al-Kahfi sebanyak 41 kali serta di akhir ditambah membaca 11 kali surah Al-Kahfi,” jelasnya.
Selain itu Dosen UIN Sunan Kalijaga M. Alfatih Suryadilaga mengatakan bahwa penetapan pancasila sebagai pondasi negara Indonesia bukan ditemukan menjelang kemerdekaan saja, melainkan sudah dipersiapkan jauh sebelum Indonesia merdeka dengan memperhatikan kehidupan masyarakatnya.
“Pancasila adalah wadah terbaik untuk Indonesia karena kita ketahui bersama Indonesia terbentuk dari banyak pulau, dan pastinya memiliki perbedaan yang banyak seperti agama, suku, adat istiadat, bahasa, dan lainnya,” paparnya.
Kondisi ini tidak disadari oleh para penyeru sistem khilafah yang selalu menyandarkan ini pada Al-Qur’an. Padahal lanjutnya, hal ini tidak ditemukan secara jelas di dalam Al-Qur’an maupun hadits. Istilah-istilah yang berkaitan dalam Al-Qur’an tentang khalifah hanya terkait penciptaan manusia di bumi.
Kontributor: Mochamad Ronji
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
3
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua