ICIS: Pemerintah Mesti Tegas Sikapi Kelompok Ekstrem
NU Online · Senin, 31 Maret 2014 | 01:03 WIB
Situbondo, NU Online
Penyelenggaraan diskusi sesi pertama pada Internasional Confrence of Islamic Scholars (ICIS) memunculkan sejumlah rekomendasi khususnya kepada pemerintah. Para peserta berharap akan ada tindakan tegas bagi siapa saja yang melakukan upaya terciptanya disintegrasi bangsa.
<>
Para ulama dari berbagai negara termasuk dari Tanah Air yang hadir pada Konferensi Internasional di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo (P2S3) menyepakati agar mewaspadai berbagai paham dan gerakan yang jauh dari Islam moderat.
KH Lutfi Bashori yang didaulat membacakan hasil diskusi pada sesi pertama menandaskan bahwa umat Islam harus mewaspadai terhadap faham maupun gerakan yang jauh dari ajaran Islam yang ramah. Kelompok ini sebagai kalangan ekstrim yang sering menggunakan kekerasan dalam menyampaikan pendapat dan gagasan.
"Terhadap kelompok seperti ini, maka pemerintah harus menindak tegas karena akan membahayakan keutuhan negara," tandas KH Lutfi Bashori (29/3).
Disamping itu umat Islam diharapkan mewaspadai aliran-aliran lain yang cenderung ekstrem karena akan mencederai Islam ramah yang rahmatan lil'alamin.
Termasuk para ulama dan kiai menyepakati agar umat Islam tidak tergoda dengan pandangan Barat yang mengusung liberalisme sehingga cenderung mencampuradukkan ajaran dan pesan agama.
"Kita sepakat dan kukuh dengan pandangan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari dan juga seperti pandangan dari Pesantren Salafiyah Syafi'iyah yang membawa Islam ramah," katanya.
Demikian juga Kiai Lutfi menandaskan bahwa apa yang telah disampaikan hadratus syaikh sebagai manifestasi dari Islam yang dibawa oleh Walisongo.
Diskusi yang berlangsung usai pembukaan ini menghadirkan Syaikh Mahdi bin Ahmad As-as-Shumaidai, seorang mufti di Irak serta Katib Syuriyah PBNU KH Afifuddin Muhajir.
Syeikh Mahdi membawakan materi Upaya Penguatan Pemikiran Moderat di dunia Islam. Sedangkan KH Afifuddin Muhajir menyampaikan makalah dengan judul "Negara Pancasila, Ijtihad Politik Ulama Indonesia dalam Menuntaskan Dikotomi Negara Agama dan Negara Sekuler".
Acara ini sebagai matarangkai Konferensi Internasional yang berlangsung di Aula P2S3 sejak Sabtu hingga Ahad (30/3). (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua