Nasional

HPN: Pasar Internasional Penting Diakses Pengusaha NU

NU Online  ·  Jumat, 8 Juni 2018 | 06:30 WIB

HPN: Pasar Internasional Penting Diakses Pengusaha NU

Ketum PP HPN Abdul Kholik

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Abdul Kholik mengatakan, perekonomian tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan pasa internasional. Sebab itu penting bagi para pengusaha Nahdliyin untuk mengakses pasar internasional, baik produk maupun konsumen.

Menurut Abdul Kholik, saat ini pengusaha kita yang sudah melakukan ekspor sangat banyak, baik produk sumber daya alam maupun produk manufaktur.

“Perusahaan manufaktur banyak di Karawang, lalu perusahaan saya di bidang listrik pernah ekspor ke Australia, juga ke Pacific Island. Perusahaan-perusahaan rotan dan meubel apalagi, memang pasar mereka kan pasar internasional,” ujar Kholik kepada NU Online beberapa waktu lalu di Jakarta.

Perusahaan-perusahaan meubelair pada umumnya, lanjut Kholik, mereka harus sering melakukan exhibition atau pameran internasional. Jadi itu yang punya produk berorientasi ekspor. Kalau produk yang berorientasi impor juga harus digalang, seperti Hong Kong sangat strategis.

“Karena Hong Kong dekat dengan Cina daratan. Jadi kalau ke pusat industrinya Cina, seperti daerah Xen Chen, Ghuangzou, itu penting bagi para pengusaha NU yang berkunjung ke sana,” ungkapnya.

Jadi, kata Kholik, para pengusaha jangan hanya berorientasi jalan-jalan ketika ke luar negeri. Ketika ke Cina pun, tidak hanya melakukan wisata di tembok raksasa, tetapi juga melihat peluang bisnisnya.

Di Xen Chen dan Ghuangzou itu banyak sekali pameran-pameran produk Cina di mana konsumennya di Indonesia ketika produk tersebut mendarat di dalam negeri. Saat ini, distriusi produk tersebut banyak diakses oleh pengusaha Tionghoa.

“Sehingga mereka bisa berjualan barang dengan murah dibanding dengan orang lain,” tuturnya.

Jadi kalau pedagang kita, sambung Kholik, baik grosir maupun distributor dan pedagang NU yang mau ikut bersaing dengan mereka, harus bisa mengakses barang yang harganya kompetitif, langsung ke sumbernya.

“Misal kan pengusaha elektronik di Kudus, tapi dia cuma belanjanya ke Glodok, Jakarta Barat, ya pasti kalah, karena pengusaha yang dari Kudus sudah banyak yang ke Xen Chen dan Ghuangzou,” jelas Kholik.

Untuk mengatasi problem pengusaha Nahdliyin dan masyarakat Indonesia pada umumnya, HPN menginisiasi pembentukan jaringan pengusaha NU di luar negeri dengan membentuk Pengurus Cabang Perwakilan (PCP) HPN dan Duta HPN. Duta HPN untuk sementara baru terbentuk untuk wilayah Eropa. (Fathoni)