Bondowoso, NU Online
Istri Presiden Republik Indonesia Ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj Shinta Nuriyah Wahid di hadapan kaum dhuafa dan anak yatim mengatakan, negera kita itu mengajurkan dan selalu mengingatkan, bahwa kita itu selalu untuk bersatu padu, bersaudara, saling menghormati dan saling tolong menolong sesama.
Hal itu disampaikan oleh Hj Shinta Nuriyah dalam tausiahnya di acara buka puasa bersama kaum dhuafa dan 500 Anak Yatim di Pendopo Bupati Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (4/6) sore.
Menurut istri almarhum Gus Dur, kita bersatu padu karena kita mempunyai Undang-Undang Dasar 1945 dan kita diikat oleh sebuah dasar negara kita yaitu Pancasila.
Di mana agama mengajarkan tentang persaudaraan, persatuan dan sebagainya dan begitu juga negara mengajar seperti itu.
"Jadi rakyat Indonesia harus hidup rukun dan bersatu, untuk saling menghargai, menyayangi, dan saling tolong menolong," pintanya.
Oleh karena itu, kata Shinta, dengan peristiwa yang terjadi di Indonesia saat ini dimana sekarang banyak sekali fitnah bertebar di mana-mana, hujatan dilontarkan kepada siapa saja, berita-berita kebohongan di media sosial atau hoaks, kemudian kata-kata yang menyakitkan itu juga diberikan kepada setiap orang, bahkan yang lebih menyakitkan bom di letakkan di mana-mana yang menimpa saudara-saudara kita.
"Hal tersebut terjadi di karena rakyat Indonesia sekarang ini sudah kehilangan hati nurani, nilai-nilai kemanusiaan sudah di jabik-jabik oleh keserakahan bangsanya sendiri," katanya.
Di mana tali persaudaraan, ikatan tali persaudaraan yang dulu di bangun oleh para leluhur kita, para pendiri kita termasuk di dalam oleh Gur Dur sendiri sekarang sudah longgar ikatannya, benang-benang terpotong tercerabut dari sambunganya dan ini dapat mengancam keutuhan negara.
Ia berharap paling tidak senyampang kita masih berada di bulan suci ramadhan bulan yang penuh hikmah dan maghfirah ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dan kemudian kita kembangkan nilai-nilai kearifan demi keutuhan bangsa dan negara. (Ade Nurwahyudi/Muiz)