Hasyim Minta Elit Politik Utamakan Kepentingan Bangsa
NU Online · Selasa, 22 Juli 2014 | 11:29 WIB
Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi meminta semua elit politik di negeri ini mementingkan kepentingan Indonesia dalam menanggapi hasil pilpres yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli 2014.<>
"Kalau ada yang dianggap tidak benar di KPU, toh ada MK. Kalau tidak puas di MK, bisa bertarung lima tahun lagi. Kita boleh membela partai dengan segala kepentingannya, tapi tidak boleh mengorbankan Indonesia. Partai untuk Indonesia bukan indonesia untuk partai," kata Hasyim di Jakarta, Senin (21/7).
Hasyim mencontohkan, pada pilpres 2004, dirinya yang berpasangan dengan Megawati kalah melawan pasangan SBY-JK. Namun ia dengan gagah mengakui kekalahan itu. "Ketika saya kalah pilpres 2004, saya hadir pada pelantikan SBY-JK sebagai presiden dan wakil presiden secara gentle," terang pengasuh ponpes Al-Hikam Malang dan Depok ini.
Mengapa hal itu dilakukan? "Karena saya berpendapat bahwa demokrasi untuk indonesia bukan mengorbankan indonesia untuk demokrasi," ungkap kiai kelahiran Bangilan, Tuban, Jatim ini.
Dengan cara seperti itu, tambahnya, Hasyim punya tetap punya kedekatan hubungan dengan JK yang juga kader NU. "Hubungan JK dengan saya tetap baik dan JK tetap membantu PBNU saya pun membantu JK," paparnya.
Saat kalah itu, terang Hasyim, dirinya adalah Ketua Umum PBNU yang bisa saja menggerakkan masa dalam jumlah besar. "Tetapi tidak saya lakukan, karena kalau saya lakukan itu berarti saya tidak fair," tandasnya.
Begitu juga dua kali pilgub Jatim, sebagai tim sukses khofifah, Hasyim merasa dicurangi. Namun MK ternyata tetap memenangkan Soekarwo-Saifullah Yusuf. "Saya juga tidak menggerakkan massa di Jatim, Padahal saya bisa menggerakkannya," jelasnya.
Karenanya itulah, Hasyim hormat kepada pihak-pihak yang menghormati keputusan KPU. "Saya sangat menghormati kearifan KH Maemun Zubair yang mengimbau agar PPP bisa menerima keputusan KPU , dan remang-remang di PAN juga ada minat demikian," jelasnya.
Lebih lanjut, Hasyim mengimbau kepada seluruh masyarakat bangsa untuk melihat pemilu sebagai "pilihan", bukan pengkristalan kelompok kepentingan. "Kita harus kembali sbg bangsa indonesia yang berjiwa Indonesia," pungkasnya. (Red: Anam)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua