Nasional
Harlah Ke-63, Yuk ke DIY Ziarahi Makam Pendiri IPNU!
NU Online · Sabtu, 25 Februari 2017 | 04:30 WIB
Bantul, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) DI Yogyakarta Nova Andriyanto mengajak kepada seluruh kader IPNU di seluruh Indonesia untuk datang ke Yogyakarata dalam rangka meziarahi makam pendiri IPNU, Prof. Dr. KH. Tolchah Mansoer.
Makam Kiai Tolchah terletak di Desa Senggotan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. “Jangan sampai kita merayakan harlah IPNU dengan berbagai acara tapi tidak berziarah ke makam sang pendiri,” katanya, Kamis (23/2) malam.
Ia menyatakan hal itu seiring dengan peringatan hari lahir ke-63 IPNU yang jatuh pada 24 Februari.
Nova, sapaan akrabnya, juga berpesan agar kader IPNU harus memiliki bekal yang banyak, baik berupa intelektualitas, keterampilan, maupun kemampuan berorganisasi. “Kader IPNU harus cakap dan terampil dalam segala hal. Agar di masa depan bisa banyak berkiprah untuk NU,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Nova juga berpesan agar kader IPNU di seluruh Indonesia tidak terlalu jauh ikut campur mengurusi politik.
“Fokus kita menyiapkan kader-kader NU masa depan. Kita adalah ujung tombak pengaderan NU. Jangan sampai kita terlalu jauh ikut campur dalam hiruk pikuk perpolitikan,” tegasnya.
Daripada mengurusi politik, lanjut Nova, lebih baik kita memperbanyak kader dan membekali mereka dengan berbagai keterampilan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
“Yang pasti harus menata SDM rekan-rekan IPNU agar ke depan lebih diperhitungkan dan bisa berbuat banyak untuk NU. NU di masa depan adalah IPNU hari ini,” tandasnya. (Nur Rokhim/Mahbib)
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) DI Yogyakarta Nova Andriyanto mengajak kepada seluruh kader IPNU di seluruh Indonesia untuk datang ke Yogyakarata dalam rangka meziarahi makam pendiri IPNU, Prof. Dr. KH. Tolchah Mansoer.
Makam Kiai Tolchah terletak di Desa Senggotan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. “Jangan sampai kita merayakan harlah IPNU dengan berbagai acara tapi tidak berziarah ke makam sang pendiri,” katanya, Kamis (23/2) malam.
Ia menyatakan hal itu seiring dengan peringatan hari lahir ke-63 IPNU yang jatuh pada 24 Februari.
Nova, sapaan akrabnya, juga berpesan agar kader IPNU harus memiliki bekal yang banyak, baik berupa intelektualitas, keterampilan, maupun kemampuan berorganisasi. “Kader IPNU harus cakap dan terampil dalam segala hal. Agar di masa depan bisa banyak berkiprah untuk NU,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Nova juga berpesan agar kader IPNU di seluruh Indonesia tidak terlalu jauh ikut campur mengurusi politik.
“Fokus kita menyiapkan kader-kader NU masa depan. Kita adalah ujung tombak pengaderan NU. Jangan sampai kita terlalu jauh ikut campur dalam hiruk pikuk perpolitikan,” tegasnya.
Daripada mengurusi politik, lanjut Nova, lebih baik kita memperbanyak kader dan membekali mereka dengan berbagai keterampilan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
“Yang pasti harus menata SDM rekan-rekan IPNU agar ke depan lebih diperhitungkan dan bisa berbuat banyak untuk NU. NU di masa depan adalah IPNU hari ini,” tandasnya. (Nur Rokhim/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua
