Nasional

Habib Muhammad: Pemerintah Harus Peka terhadap Kelompok Radikal

Sab, 24 Januari 2015 | 13:30 WIB

Sukoharjo, NU Online
Pemerintah mesti peka terhadap perkembangan kelompok radikal. Pernyataan itu di sampaikan Habib Muhammad bin Ahmad bin Hasan Vad’aq saat menyampaikan ceramah dalam pengajian akbar maulid Nabi Muhammad SAW dan pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Kabupaten Sukoharjo di Masjid Baiturrahmah Sukoharjo, Jawa Tengah.
<>
Habib asal Bekasi, Jawa Barat, ini menegaskan, gerakan kelompok Islam radikal yang saat ini di Timur Tengah akan di kirim ke Indonesia. “Paham ekstrimis ini akan di kirim ke Indonesia,” kata Habib Muhammad, Kamis (22/1) malam itu.

Dikatakan, ciri-ciri kelompok ini di antaranya adalah tidak bisa diskusi. Banyak mengatasnamakan sahabat dengan sebutan “Abu”, anti dengan Habib, berkhayal seperti sahabat, gampang mengkafirkan kelompok lain. “Mereka tidak toleran, suka membid’ahkan,” papar Habib.

Kelompok ini, kata Habib, tidak banyak hafal hadist-hadist, dan lebih sering mengumbar hadist “Kullu bid’ah dlalalah” (setiap yang baru adalah sesat).

Habib Muhammad juga menyayangkan sikap ekstrem mereka yang tega mengebom makam Imam Nawawi dengan alasan sebagai tempat syirik. “Oleh karena itu saya berpesan kepada pengurus NU Sukoharjo dan pemerintah untuk senantiasa bahu-membahu menjaga Indonesia yang damai,” papar Habib.

Pada kesempatan yang sama Bupati Sukoharjo H wardoyo Widjaya menyampaikan terima kasih kepada Pengurus NU dan Muslimat NU Sukoharjo yang telah bekerja sama dalam berbagai hal, termasuk kegiatan Sukoharjo bershalawat.

“Dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW, pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Dandim Sukoharjo, Polres Sukoharjo masing-masing menggelar pengajian akbar dan istigotssah,” kata Wardoyo. Tradisi ini, kata Bupati, akan terus dilakukan di Kabupaten Sukoharjo. (Cecep Choirul Sholeh/Mahbib)