Nasional

Gusdurian Jateng Kritik Oligarki Politik di Indonesia

NU Online  ·  Senin, 19 Mei 2014 | 15:03 WIB

Solo, NU Online
Pemerintahan di Indonesia saat ini telah dikuasai oleh elite-elite politik tertentu. Keadaan ini berdasar pada banyaknya kebijakan yang seringkali dipengaruhi oleh elite penguasa partai politik (parpol) tertentu.
<>
“Hal itu merupakan bentuk oligarki di mana setiap pengambilan keputusan penting dikuasai oleh sekelompok elite penguasa partai politik,” ungkap Koordinator Umum Gusdurian Jawa Tengah, Hussein Syifa dalam seminar Mempererat Persaudaraan Kebangsaan dan Hubungan Lintas Kultural dalam Menghadapi Pilpres 2014 di Graha Soloraya, Jl Slamet Riyadi No. 1 Solo, Jumat (16/5).

Karenanya jabatan pimpinan parpol banyak menjadi rebutan banyak pihak. Padahal Hussein menyebut saat ini tidak ada parpol yang benar-benar bersih. Terbukti banyaknya oknum dari parpol, ikut terjerat kasus hukum.

“Kalau demikian yang terjadi, ini sistemnya yang salah atau orangnya yang salah?” kata Hussein.

Hussein mengungkapkan kenyataan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan manusia berkepribadian baik untuk terjun ke dunia politik. Hal itu disebabkan demokrasi saat ini tidak memiliki alat kontrol yang jelas.

“Inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita, untuk jeli memilih siapa presiden kita yang akan datang. Bukan asal memilih untuk lima tahun ke depan. Demokrasi kita tanpa kontrol jelas. Mau mengkritisi apa kalau tak punya analisis yang jelas,” ungkap Hussein.

Dalam seminar tersebut selain Hussein Syifa, turut menjadi narasumber pengurus Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukoharjo, Ahmad Hafidh dan Pendeta Gereja Telukan, Samuel Sriyoko. (Ajie Najmuddin/Mahbib)