Nasional

Gus Yahya: 22 Oktober 1945 Perlawanan Nasional Pertama

NU Online  ·  Kamis, 13 September 2018 | 10:45 WIB

Gus Yahya: 22 Oktober 1945 Perlawanan Nasional Pertama

KH Yahya Cholil Staquf

Jakarta, NU Online
Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, peristiwa besar pada 22 Oktober 1945 yang dimulai dengan fatwa Resolusi Jihad oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari merupakan perlawanan nasional pertama paling nyata dari bangsa Indonesia yang dilakukan secara masif.

"Pada hakikatnya, 22 Oktober 1945 itu hari yang menandai perlawanan yang paling nyata dari bangsa Indonesia dan masif," kata Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).

Sebab, katanya, sebelum Oktober 1945, tidak ada perlawan nasional terhadap Belanda yang dilakukan oleh militer. Sementara perlawanan yang dilakukan oleh petani di berbagai daerah disebutnya sebagai perlawanan-perlawanan komunal.

"Yang ada itu perlawanan-perlawanan komunal, kelompok-kelompok petani di daerah-daerah," jelasnya.

Pria yang juga Pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu berpendapat, hari santri yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keppres No 22 Tahun 2015 itu bukan hanya untuk santri, melainkan juga untuk kebangkitan bangsa Indonesia.

"Hari santri ini bukan hanya untuk santri, tapi juga hari untuk kebangsaan. Hari bangkitnya bangsa dari seluruh Indonesia bangsa Indonesia ini untuk gigih menyatu melakukan perlawanan terhadap penjajah.," ucapnya.

Oleh karena itu, Gus Yahya mengajak seluruh warga bangsa yang mencintai Negara Indonesia agar mensyukuri peringatan hari santri sebagai nikmat yang dikaruniai Allah.

"Marilah kita jadikan hari santri ini sebagai pembangkit semangat kebangsaan kita semua untuk membela, mempertahankan tanah air," pungkasnya. (Husni Sahal/Fathoni)