Nasional

Gus Sholah Berharap Peran Dewan Syuro PKB Kembali Ditingkatkan

NU Online  ·  Kamis, 28 Agustus 2014 | 14:58 WIB

Surabaya, NU Online
Pengasuh pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid berharap peran Dewan Syuro sejak ditinggalkan Gus Dur (Abdurahman Wahid) diabaikan kembali ditingkatkan.<>

"Oleh karena itu, pada Muktamar mendatang hendaknya Dewan Syuro juga tidak dianggap remeh dalam pelaksanaan kali ini," katanya.

Bagiamanapun juga, kata dia, Dewan Syuro memberi kontribusi besar dalam perkembangan di PKB.

"Tandfidyah tanpa Dewan Syuro juga tidak bisa berjalan, perlu keduanya menjalin komunikasi aktif supaya partai politik ini maju," katanya. 

Ia juga berharap Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa memunculkan figur ketua baru selain Muhaimin Iskandar dan tidak hanya didominasi oleh satu nama saja.

"Perlu ada nama baru yang muncul, jangan hanya satu. PKB sudah saatnya meninggalkan budaya aklamasi," katanya, Kamis.

Ia mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat PKB bakal menggelar Muktamar di Surabaya untuk menentukan kepemimpinan baru dan hingga kini nama "incumbent" Muhaimin Iskandar cukup kuat terpilih lagi.

Menurutnya, kalau hanya satu nama tidak demokratis, perlu ada nama baru yang muncul supaya persaingan makin ketat.

"Apalagi kalau ada upaya untuk memilih secara aklamasi, sepertinya tidak baik untuk pembelajaran demokrasi di PKB," katanya.

Hanya saja Gus Sholah tidak mau menyebut siapa nama baru yang cocok untuk bersaing dengan Muhaimin.

"Kader di PKB sangat banyak, pasti ada satu di antara mereka," katanya.

Disinggung adanya keberatan para kiai sepuh yang tidak menginginkan Muhamin maju lagi dalam muktamar ini, dirinya menjelaskan bahwa itu bagian dari peringatan para kiai untuk Muhaimin.

"Atas peringatan itu, hendaknya Muhaimin tidak berdiam diri. Sebab, para kiai sudah bicara. Tidak mungkin ada api kalau tidak ada asap. Artinya, pasti ada masalah sehingga kiai sampai menolak Muhaimin," katanya. (antara/mukafi niam)