Nasional

Gus Nadir dan Tufel kembali Pimpin PCINU Australia-New Zealand

Sab, 23 Februari 2019 | 17:10 WIB

Gus Nadir dan Tufel kembali Pimpin PCINU Australia-New Zealand

Gus Nadir, Gus Muwafiq Ustadz Mubarok Omo dan Tufel

Jakarta, NU Online
Konferensi Cabang (Konfercab) VII Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Australia-New Zealand tahun 2019 kembali memutuskan Prof. Nadirsyah Hosen dan Tufel Musyadad sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCI NU ANZ 2019-2021. 

Dalam keterangannya, Ketua Tanfidziyah PCI NU ANZ terpilih Tufel Musyadad menjelaskan bahwa Konfercab kali ini terasa lebih istimewa dari sebelumnya. Selain karena memilih kembali Gus Nadir dan dirinya sebagai Syuriah dan Tanfidiyah, namun juga karena dihadiri dan “ditunggui” langsung oleh tokoh sekaliber Gus Muwafiq dari awal sampai akhir. 

Sebagai agenda pertama dalam Konfercab adalah pleno mengenai tata tertib Konfercab. Dalam pleno tersebut, PCINU menekankan dibentuknya Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang akan bertugas untuk memilih Rais Syuriah, yang mana sesuai dengan AD/ART PBNU. 

Dalam pleno pemilihan Ahwa, peserta Konfercab secara mufakat memilih Gus Muwafiq (Jogja), Kyai Mubarok Omo (Perth), Syeikh Sabil (Adelaide), Syeikh Anshori (Perth), dan Gus Nadir (Melbourne). “Selanjutnya anggota Ahwa bermusyawarah secara terbatas dan memutuskan bahwasannya Gus Nadir untuk berkenan menjadi Rois Syuriah PCI NU ANZ untuk yang kesekian kalinya,” kata Tufel.

Selepas terpilihnya Rais Syuriyah, pleno dilanjutkan dengan agenda pemilihan Ketua Tanfidziyah. Setiap perwakilan state dan territory yang hadir mengusulkan satu nama calon yang nantinya nama-nama tersebut disetujui oleh Rois Syuriah dan akan dipilih secara musyawarah mufakat. 

Dari kelima wilayah terdapat lima calon yang diusulkan, yakni Dodi Adibrata (Perth), Mohamad Anshori Chusnurrofik (Perth), M. Nazil Iqdami (Melbourne), Yusdi Maksum (Sydney), dan Tufel Musyadad (Adelaide). Melalui skema musyawarah mufakat akhirnya forum sepakat memilih Tufel Musyadad untuk kembali untuk memimpin roda organisasi PCI NU ANZ.

Selain pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziah, Konfercab VII juga membahas tentang laporan pertanggungjawaban dari pengurus sebelumnya masa bakti 2016-2018. Dalam laporannya, pengurus terdahulu menyampaikan program-program kerja yang tercapai dan tidak tercapai serta tantangan-tantangannya. 

Beberapa program kerja yang tercapai termasuk mengadakan Safari Ramadan tahunan, Gus Dur Memorial, dan Peringatan Hari Santri. Sementara itu, tantangan yang dihadapi selama tahun 2016-2018 meliputi kendala dalam hal pembiayaan kegiatan dan kaderisasi.

Selanjutnya, penyelenggaraan Konfercab VII juga melahirkan rekomendasi program kegiatan ke depan, arah PCINU ANZ dalam menyikapi isu-isu global dan nasional, serta problematika seputar fiqih keseharian. 

“Secara keseluruhan, penyelenggaraan Konfercab ketujuh berlangsung dengan khidmat dan diliputi dengan rasa kekeluargaan. Di akhir rangkaian pleno, Kyai Mubarok Omo memimpin doa dengan harapan seluruh pengurus PCI NU ANZ diberi kekuatan dan keberkahan dalam mengemban amanah organisasi Lii’lai Kalimatillah. Acara pun ditutup dengan mushafahah peserta Konfercab ketujuh dengan Gus Muwafiq, Gus Nadir, dan Ustadz Mubarok Omo,” pungkasnya. (Ahmad Rozali)