Nasional

Gus Mus Undang Mustasyar Beri Nasehat NU

NU Online  ·  Rabu, 16 April 2014 | 10:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Para kiai khos yang tergabung dalam Majelis Mustasyar (Penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hadir di lantai 5 gedung PBNU Jalan Kramat Raya No 164 Jakarta Pusat, Rabu (16/4) siang.<>

Kedatangan para kiai sepuh ini dalam rangka memenuhi undangan Rais Aam PBNU KH A Musthofa Bisri (Gus Mus) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Para pengurus harian PBNU meminta nasehat kepada kiai sepuh tersebut.

Sebelum para kiai sepuh tersebut memberikan nasehat dan pandangannya, Gus Mus memberikan sambutan selaku pejabat Rais Aam. “Tugas mustasyar memang menasehati PBNU. Pada kesempatan berbahagia ini, saya berharap para kiai yang duduk di mustasyar untuk memberikan nasehat,” ujar Gus Mus.

Berturut-turut para angggota mustasyar diminta memberi pandangan dan nasehat. Mereka adalah Prof Dr KH Tholchah Hasan, Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA, Prof Dr KH Ridhwan Lubis Medan Sumatra Utara, Prof Dr KH Khotibul Umam Jakarta, KH Syatibi Banten, KH Abdurrahman Latukao Manado Sulawesi Utara, KH Abdurrahim Musthofa Kupang Nusa Tenggara Timur. Kemudian, KH Dimyathi Rois Kendal Jawa Tengah.

Hadir pula para mustasyarin lainnya, yakni HM Jusuf Kalla yang juga menjabat Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI). Dari jajaran Syuriah tampak KH Masdar Farid Mas’udi, dan Prof Dr H Machasin, MA. Dari jajaran Katib Syuriah KH Afifuddin Muhajir, dan KH Yahya Cholil Staquf. Sementara dari Tanfidziyah Ketua PBNU H Iqbal Sullam, Abdul Mun’im DZ, dan Bendahara Umum H Bina Suhendra.

Dalam masing-masing pandangan dan nasehatnya, para mustasyarin menyatakan gembira dengan acara yang digelar di PBNU ini kendati ada beberapa kritik yang membangun bagi pengurus harian. 
Nasaruddin Umar, misalnya, sangat risau dengan makin kencangnya golongan minoritas Islam yang cenderung garis keras memonopoli media.

“Andaikan acara seperti ini sering diadakan, niscaya banyak memberi manfaat dan inspirasi bagi umat. Saya sendiri merasa senang ketika mendengar suara lembut para kiai apalagi melihat wajahnya yang bersinar itu,” ujar mantan Katib Aam yang juga Wakil Menteri Agama ini.

Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla memberikan pandangannya tentang Ke-NU-an. Masukan-masukan dan kritikannya kerap mengundang tawa para kiai dan hadirin lainnya. Kedatangan MJK kali ini menjadi bintang pada “Hari Mustasyar” yang telah dicanangkan Katib Aam KH Malik Madani ini. (musthofa asrori/mukafi niam)