Nasional

Gus Mus: Calon Pemimpin Harus Berani Tunjukkan Kehebatannya

NU Online  ·  Senin, 24 Maret 2014 | 00:30 WIB

Rembang, NU Online
Ketika seseorang sudah berani maju berkompetisi menjadi pemimpin di negeri ini seyogianya ia tak menunjukkan kelemahannya dengan hanya menumpang tenar dan menjelekkan lawan. Mereka harus berani menunjukkan kehebatan diri.
<>
Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menegaskan hal tersebut, Kamis (20/3), saat menerima kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang telah diumumkan sebagai calon presiden dari PDI-P.

Selain itu, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibien Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu menuturkan, selama dua jam berbicara bersama Jokowi, dirinya hanya berbicara seputar Indonesia dan tidak lebih dari pada itu. Pesan yang ia sampaikan juga berlaku untuk semua calon pemimpin.

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) tidak ikut pemilu, tetapi warga NU yang menjadi peserta pemilu. Hakikatnya NU merupakan Organisasi kemasyarakatan yang netral. Namun demikian, tambah Gus Mus, banyak para peserta pemilu yang dianggap kurang percaya diri sehingga masih mengenakan atribut NU, guna menarik simpati masyarakat.

Ulama yang juga merupakan sastrawan Indonesia ini menghimbau, Nahdliyin menggunakan hak suaranya dengan baik. Pasalnya, menurut Gus Mus, hak suara yang kita dapat merupakan amanah, yang akan menentukan nasib bangsa kedepan. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)