Gus Dur Islamkan Tradisi Ziarah Kelompok Abangan
NU Online · Selasa, 8 Mei 2012 | 02:34 WIB
Jakarta, NU Online
Selalu terdapat strategi unik dalam berdakwah, tetapi seringkali orang tidak paham apa yang sebenarnya dilakukan, bahkan ditentang habis-habisan karena dianggap menyalahi pakem yang sudah berlaku umum. Gus Dur seringkali mengalami hal ini.
<>
Salah satu amalan Gus Dur adalah berziarah ke makam-makan pendahulu yang dianggap berjasa dalam menyebarkan Islam di Indonesia. Tapi ada kalanya mantan ketua umum PBNU ini memiliki maksud lain dalam berziarah.
Di Kroya Jawa Tengah, terdapat sebuah makam yang dikenal sebagai jujukan ziarah kelompok abangan. Tentu saja, di sana mereka bukan membaca tahlil atau yasin, tetapi tradisi tersendiri di luar nilai-nilai keislaman.
Ketika terdapat kesempatan, Gus Dur menziarahi makam tersebut. Kontan saja, para kiai di Kroya protes, mengapa berziarah ke tempat itu yang sudah terkenal menjadi “sarangnya” kelompok abangan dalam menjalankan ritual.
“Apa Gus Dur tidak tahu ini. Mengapa harus menziarahi makam itu, yang sudah jelas-jelas tokoh abangan” kata sejumlah kiai kepada Gus Dur sebagaimana disampaikan ke sekjen PBNU H Marsudi Syuhud.
Bukan Gus Dur namanya kalau berpikir konvensional. Ia pun menjelaskan “Saya ke sana kan dalam rangka tahlilan, bukan yang lain“
Pelan tapi pasti, setelah diziarahi Gus Dur, makam tersebut semakin ramai, tetapi ada yang berbeda, mereka yang berziarah merubah ritual-ritualnya dengan tahlil dan amalan Islam lain sampai akhirnya tradisi non Islamnya berganti tanpa ada pemaksaan atau klaim bid’ah, sesat dan sejenisnya yang ujung-ujungnya malah menimbulkan perlawanan.
Gus Dur juga menziarahi makam Kiai Mahfud, tokoh Angkatan Umat Islam (AUI) dari pesantren Semolangu Kebuman yang tertembak di Gunung Srandil yang ikut membela perjuangan melawan penjajah Belanda, tetapi dituduh memberontak.
“Beliau ingin meluruskan bahwa banyak jasa yang telah ditorehkan Kiai Mahfud dalam membela tahan air,“ ujar Marsudi.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua