Nasional HARI GURU SEDUNIA

Guru-Guru NU, Kembalilah ke Pendidikan Pesantren

NU Online  ·  Jumat, 5 Oktober 2012 | 12:24 WIB

Jakarta, NU Online
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menyerukan kepada para guru untuk menjadikan pesantren sebagai rujukan bagi semangat pendidikan karakter di sekolah. Pembinaan akhlaqul karimah (moral terpuji) yang selama ini ditekankan patut untuk terus dibangkitkan kembali. 
<>
Ketua Pimpinan Pusat Pergunu H Rudolf Chrysoekamto menjelaskan, prioritas pendidikan yang diterapkan para kiai NU dari dulu selalu bermuara pada akhlak. Namun, seiring perkembangan waktu teladan ini secara perlahan memudar di kalangan para guru.

“Nah Pergunu ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya back to basic, kembali pada basis pesantren. Kaum Nahdliyin, ayo kembali ke situ,” ujarnya, Jumat (5/10) lewat sambungan telpon.

Menurut Rudolf, pergeseran itu disebabkan oleh banyak hal, misalnya, masalah kesejahteraan. Diakui, guru di Indonesia mayoritas masih terpinggirkan secara ekonomi. Dengan kesejahteraan yang minim, mereka menjadi kurang maksimal dalam menunaikan tugas sebagai guru.

Pergunu sepakat dengan orientasi pendidikan UNESCO yang menekankan pada transfer keahlian dan pengetahuan, penguasaan logika, pembangunan karakter, serta pembinaan daya tahan. Namun, urgensi pembangunan karakter tetap mengalahkan jenis pendidikan lain yang hanya mementingkan aspek kognitif dan fisik.

“Sekarang yang mendesak adalah character development, karena kalau ini dikedepankan maka yang tiga tadi ikut nantinya,” imbuhnya.

Rudolf juga prihatin dengan aksi tawuran belakangan ini. Kasus ini menjadi indikator tentang kegagalan pendidikan karakter di Indonesia. “Tapi sejauh ini kalau kita lihat, nggak ada pelajar tauran itu yang berasal dari madrasah. Biasanya dari sekolah umum,” tuturnya.


Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Mahbib Khoiron