Nasional HARI GURU

Guru dalam Pandangan Gus Mus

Rab, 25 November 2015 | 07:34 WIB

Jakarta, NU Online
Orang yang suka membatas-batasi umumnya pengetahuannya memang terbatas. Orang yang membatasi santri hanya sebatas yang mondok di pesantren, misalnya. Atau membatasi Islam hanya sebatas urusan fiqh, membatasi ibadah hanya sebatas shalat, puasa, zakat, dan haji. Lalu membatasi rahmat Allah hanya sebatas untuk dirinya dan kelompoknya, membatasi jihad sebatas perang bersenjata, atau bisa diperpanjang dengan misal dan contoh yang lain.<>

Demikian tulis Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dalam akun Facebook milik pribadinya ā€˜Ahamd Mustofa Bisriā€™, Rabu (25/11).

ā€œMengenai guru, juga banyak yang membatasi hanya sebatas mereka yang mengajar di sekolahan dan madrasah. Bahkan ada yang membatasi hanya sebatas mereka yang termasuk anggota PGRI,ā€ ujar kiai yang juga dikenal sebagai Budayawan ini.Ā 

Bagi Gus Mus, guru bisa siapa saja. Minimal untuk diri dia sendiri. ā€œSiapa saja bisa menjadi guruku; asal ada sesuatu darinya yang bisa aku GUgu (percaya dan ikuti ucapan-ucapannya) dan aku tiRU (contoh). Boleh jadi kalian, atau di antara kalian, diam-diam adalah guru-guruku dalam berbagai hal dan bidang,ā€ jelasnya.

Nyatanya di Facebook ini saja, kata Gus Mus, berapa banyak dirinya mendapat pelajaran. Baik dari status maupun komentar-komentar atas status. Mulai pelajaran tentang resep masakan, tentang akik, tentang kesehatan, tentang obat-obatan tradisional, tentang adat-istiadat, hingga tentang kearifan, dan pelajaran hidup.

Maka apabila hari ini, imbuhnya, dirinya mengucapkan selamat Hari Guru dan berterima kasih serta mendoakan kepada guru-gurunya, itu artinya termasuk untuk dan kepada semua orang juga.

ā€œSelamat Hari Guru. Semoga semua guru senantiasa diberi rahmat dan berkah oleh Allah, dimudahkan hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak,ā€ tutup Gus Mus.

Hingga berita ini ditulis, status panjang tersebut telah disukai oleh 3.483 orang, dikomentari oleh 278 orang, dan 1.050 kali dibagikan. (Red: Fathoni)