Banda Aceh, NU Online
Bersyukurlah dengan Indonesia yang beragam. Islam mengajarkan untuk menghormati keberagaman. Maka sangat tepat jika tema Pentas PAI 2017 di Aceh ini mengangkat tema keberagaman yang dipadu dengan keberagamaan.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Provinsi Aceh, Irwandi Yusuf ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) Pendidikan Agama Islam (PAI), Senin (9/10) malam di Taman Sulthanan Shafiatuddin Banda Aceh.
“Islam sangat menghargai keberagaman. Tidak membedakan suku, agama, bahasa, dan lain-lain karena yang dilihat oleh Allah adalah ketaqwaan seseorang,” tegas Irwandi Yusuf dihadapan ribuan hadirin yang memadati tempat pembukaan termasuk warga Aceh yang terlihat antusias melihat berbagai pertunjukan budaya di dalamnya.
Gubernur yang mahir menerbangkan pesawat ini juga menyatakan, seharusnya umat Islam sebagai mayoritas menjaga saudara sebangsa yang minoritas. Menurutnya, dimana ada Islam, di situ ada kedamaian dan perlindungan.
“Umat Islam tidak boleh defensif karena tabiat defensif adalah tanda orang tertekan,” jelas pria kelahiran Bireuen 57 tahun yang lalu ini.
Irwandi memandang, justru yang terlihat di dalam Islam selama ini cenderung reaktif dan hiperaktif. Merasa tersinggung langsung berbuat ekstrim dan anarkis. Dia pun mencontohkan ketika di Aceh terjadi konflik antaragama dalam kasus pembakaran rumah ibadah.
“Sebenarnya siapa yang mayoritas harus melindungi minoritas, karena dalam Islam tidak pernah kita diperintah untuk menyerang dan merusak rumah ibadah,” terang Dokter Hewan lulusan Universitas Syiah Kuala Aceh ini.
Lebih jauh, dia menerangkan hukum perang yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam kondisi perang, dilarang menyakiti perempuan dan anak-anak, dilarang merusak tanaman, dilarang membunuh musuh yang sudah menyatakan mnyerah, dan merusak rumah ibadah.
“Itu dalam kondisi perang, apalagi dalam suasana damai seperti sekarang. Kita sebagai umat Islam harus menjaga perdamaian dan menghormati sesama,” tutur pria yang pernah menjadi Tim Perunding GAM di Helsinki, Finlandia ini.
Dalam perhelatan Pentas PAI 2017 yang pertama kali digelar di luar Pulau Jawa ini, Irwandi yang juga pernah menjabat Gubernur Aceh pada periode 2007-2012 ini berharap, anak didik tidak hanya bersaing dalam lomba, tetapi juga saling mengenal satu sama lain.
“Semoga para siswa semakin cinta akan keberagaman dan siap menyongsong masa depan gemilang,” tandas Gubernur. (Fathoni)