Gerakan Radikalisme Sudah Terang-terangan di Indonesia
NU Online Ā· Sabtu, 26 Juli 2014 | 05:01 WIB
Jember, NU Online
Kekacauan, bahkan perang saudara, di sejumlah negara di Timur Tengah yang menelan banyak korban jiwa dinilai salah satu pemicunya adalah radikalsme Islam. Kedamaian di Indonesia bisa saja terusik apabila tak mengantisipasi persoalan ini.
<>
āKita tidak ingin apa yang terjadi di Irak, Tunisia, Mesir, Syiria dan sebagainya terjadi di Indonesia,ā ujar Ketua Pengurus Cabang Nahlatul Ulama (PCNU) Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MH di STAIN Jember, Jawa Timur, Rabu (23/7).
Menurut dosen STAIN Jember ini,Ā radikalisme Islam harus selalu diwaspadai, khususnya di Indonesia. Gerakan radikalisme di Tanah Air sekarang sudah berani terang-terangan menampakkan identitasnya, dan sering menyudutkan kelompok lain. Mereka mengklaim bahwa hanya kelompok merekalah yang paling benar, sedangkan kelompok yang lain salah. Mereka bahkan, kerap menjatuhkan tuduhan kafir, musyrik, dan bid`ah kepada kelompok lain, terutama NU.
āSejatinya Islam itu tidak seperti itu. Islam tidak kaku. Islam itu rahmatal lil alamin. Dan mereka telah menodai Islam dengan gerakan dan tuduhan-tuduhannya,ā cetusnya didampingi Ketua STAIN Jember, Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM.
Hal inilah yang mendorong petinggi STAIN Jember untuk menggelar seminar internasional pada 25 Agustus mendatang. selaku ketua panitia, Abdullah Syamsul Arifin mengatakan, seminar tersebut merupakan respon pihak kampus untuk ikut membendung gerakan radikalisme Islam.
Sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri akan hadir dalam seminar yang mengambil tema āMembendung Radikalisme Islam Indonesiaā tersebut. Mereka adalah Prof Dr H Dede Rosyada, Dr KH Said Aqil Siraj asal Indonesia; Dr Greg FealyĀ (Australia), Dr. Edit SchlafferĀ (Austria), Prof Ulrich Kropiunig (Austria) dan Dr Sally WhiteĀ (Australia). (Aryudi A. Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
4
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
5
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua