Gerakan Islam Transnasional Juga Menyusup ke Parpol
NU Online · Selasa, 10 Juni 2014 | 14:01 WIB
Subang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, yang juga Presidium Aliansi Nasionalis Nahdiyin, KH Maman Imannulhaq, mengatakan , Indonesia saat ini diperebutkan para penggiat Islam transnasional dan transaksional dengan cara menyusup ke ruang-ruang partai politik.
<>
"Mereka bergerak melalui paham Wahabi Salafi," ujar saat ceramah dalam acara Istigotsah Budaya di Majlis Zikir Surya Galuh Cicaariang, Bunihayu, Jalan Cagak, Subang, Jabar, Selasa (10/6).
Gerakan mereka, menurut Maman, terhitung massif dan sangat membahayakan kehidupan keberagamaan di kalangan masyarakat muslim dan non-muslim, termasuk gerakan prodemokrasi. "Sebab, dalam praktiknya mereka menilai paham yang mereka anut adalah yang paling benar, sementara yang lain dianggap salah," ujar Maman.
Paham Wahabi Salafi selalu mengedepankan nilai-nilai Arabisme. Sehingga, ajaran Islam di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dianggpnya salah dan harus dimurnikan.
"Mereka tidak sadar bahwa Islam itu bukan Arab, tetapi rahmatanlilalamin (rahmat bagi semesta alam)," tutur Maman.
Islam di Indonesia, misalnya, tumbuh dan berkembang bersama dengan tradisi dan budaya yang lahir dari kearifan lokal. Maka, dinamika Islam di Indonesia beda dengan yang ada di negara Arab. "Dan, terbukti mampu mempertahankan kedaulatan NKRI," ujar Maman.
Maman menegaskan bahwa Islam transnasional dan transaksional yang masuk Indonesia saat ini,"Telah menjadi penumpang gelap demokrasi."
Salah seorang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Subang, Ade Mahmudin mengapresiasi pernyataan Maman tersebut.
"Kami semakin paham soal gerakan Islam transnasional dan transaksional yang kini berkembang di Indonesia," ujar Ade. "PMII akan semakin waspada." (Zaenal Mutaqin/Mahbib)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua