Nasional

Generasi NU Harus Tetap Jaga Tradisi walau Zaman Terus Berkembang

Jum, 1 Februari 2019 | 08:45 WIB

Jombang, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bersama beberapa pengurus di bawahnya menggalakkan kegiatan Minggu Berkah dengan rutin.

Kegiatan diisi dengan istighotsah, tahlil, maulid diba dan kegiatan keagamaan lainnya. Ini dilakukan mereka dengan cara berkeliling dari desa satu ke desa lainnya sebulan sekali.

Kepada NU Online, Departemen Jaringan Sosial dan Komunikasi PAC Ngusikan, Agesta Putra Armansyah mengatakan, zaman boleh saja terus perkembangan dan maju, namun pelajar NU yang diwadahi IPNU dan IPPNU tidak boleh latah dengan perkembangan hingga tidak bisa memimpin tahlil, istighotsah dan baca diba atau barzanji.

"Terbaru kita lakukan di 2 desa, tepatnya di Desa Kedungbogo dan Desa  Keboan. Acara ini diprakarsai oleh Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU di dua desa tersebut, dipandu langsung PAC-nya," ujarnya, Jumat (1/2).

Menurut dia, perkembangan dan kemajuan zaman harus disikapi dengan sumber daya manusia yang berkembang dan maju pula. Indikator sederhananya, kata dia, dari sisi keagamaan, IPNU dan IPPNU harus bisa tampil di depan.

"Melihat perkembangan zaman, generasi muda utamanya pelajar-pelajar NU perlu dibekali Imtaq yang kuat sebagai pegangan agar tidak terjerumus arus globalisasi yang berbahaya," ucapnya.

Terlebih menurut pandangannya, saat ini masih terdapat ajaran-ajaran agama yang cenderung tak sesuai dengan ajaran Islam rahmatan lil alamin. Untuk itu, paparnya, IPNU dan IPPNU dengan segala pengetahuan yang dimiliki bisa menyaring ajaran-ajaran tersebut di tengah zaman yang kian berkembang.

"Dalam hal ini, mereka harus bisa  menyaring masuknya ajaran-ajaran baru yang berbahaya," tuturnya.

Di sisi lain, lanjut dia, dalam kegiatan Minggu Berkah tersebut terdapat upaya untuk menguatkan pelajar NU tentang ajaran Aswaja an-Nahdliyah, sehingga apapun dan bagaimanapun berkembangnya sebuah ajaran, tentu pelajar NU sudah bisa memetakan dan tak terpengaruh.

"Kegiatan juga untuk meningkatkan pengetahuan pelajar NU dalam mengenal Ajaran Ahlussunah wal Jamaah khususnya di Kecamatan Ngusikan sendiri," ucapnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)