Gandeng NU Jepara, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim PBNU Latih Siaga Bencana
NU Online · Sabtu, 25 Juni 2016 | 12:02 WIB
Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bersama LPBI PCNU Jepara merencanakan kegiatan Pengenalan Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Lokal dalam Kesiapsiagaan Bencana untuk Tanggap Darurat yang Cepat, Tepat dan Efektif. Kegiatan ini akan dimulai setalah hari raya Idul Fithri 2016.
Kegiatan ini juga dilakukan di dua kabupaten lain, Wajo dan Barro di Provinsi Sulawesi. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama PP LPBI NU dengan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT).
Kegiatan meliputi pelatihan, workshop, dan terjun langsung ke lapangan. PP LPBI NU yang diwakili Sekretaris PP LPBI Yayah Ruchyati, Direktur Tanggap Bencana M Wahib, dan bagian keuangan PP LPBI NU Imam Syafii melakukan koordinasi dengan LPBI PCNU Jepara di Gedung NU Jepara, Kamis (23/06) kemarin.
Saat koordinasi, Yayah yang juga Program Manager kegiatan ini menyatakan pihaknya bersama LPBI Jepara sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Jepara, Jawa Tengah dan stake holder yang terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua tahun tersebut.
Koordinasi ini dilakukan berdasarkan UU No.24 tahun 2007 di mana aktivis penanggulangan bencana harus melibatkan tiga aspek pemerintah, masyarakat dalam hal ini NU, dan pelaku usaha.
Perempuan 51 tahun ini menargetkan peserta kegiatan 1000-4000 orang. Dipilihnya Jepara karena daerah ini terbilang rawan bencana.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat sadar bencana. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas LPBI NU,” jelasnya saat ditemui NU Online, Kamis (23/6).
Sekretaris LPBI PCNU Jepara Asyhadi mengatakan, pihaknya akan menggandeng semua stake holder Jepara untuk suksesnya kegiatan tersebut. Termasuk mengikutsertakan kabupaten Kudus untuk berpartisipasi dalam kegiatan.
“Yang lebih penting ialah melibatkan 40% peserta,” lanjut Asyhadi.
Beberapa fokus materi mengarah pada pengarusutamaan manajemen risiko bencana ke pemerintah daerah, penguatan kapasitas komunitas target dalam respon bencana di daerah target, mendukung pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam membangun sistem kesiapsiagaan bencana dan mekanisme tanggap darurat bencana dan meningkatkan kapasitas staf program dalam manajemen program.
Dengan kegiatan ini Yayah berharap masyarakat semakin sadar bencana. “Bencana bukanlah takdir yang tidak bisa diperbaiki. Jika mau menanggulanginya bisa meminimalisasi korban,” harapnya.
Sadar bencana, dicontohkannya masyarakat mau membuang sampah di tempatnya dan tidak melakukan penebangan pohon seenaknya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi berbagai pihak khususnya pemangku kepentingan, sistem peringatan dini merupakan upaya untuk menanggulangi risiko bencana. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua