Nasional

Fatayat NU Jadi Delegasi Indonesia di Forum Internasional Kanker Serviks

Rab, 6 Maret 2024 | 11:45 WIB

Fatayat NU Jadi Delegasi Indonesia di Forum Internasional Kanker Serviks

Forum Internasional Kanker Serviks. (Foto: dok. Fatayat NU)

Jakarta, NU Online
 
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Margaret Aliyatul Maimunah menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam forum internasional kanker serviks atau Global Cervical Cancer Elimination Forum


Forum yang diiinisiasi Bill and Melinda Gates Foundation itu membahas pencegahan dan penanganan kanker serviks. Forum ini akan berlangsung di Cartagena, Kolombia, Amerika Selatan pada 5-7 Maret 2024.


Fatayat NU memperoleh kehormatan sebagai satu-satunya delegasi perwakilan kelompok organisasi masyarakat atau organisasi perempuan dari Indonesia dalam forum ini. 


Sementara delegasi Indonesia lainnya meliputi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek (Kemendikbudristek), Kementerian Bappenas RI, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dan Inka Maris Foundation.


“Sebuah kehormatan bagi Fatayat NU karena menjadi satu-satunya delegasi yang mewakili kelompok organisasi masyarakat atau organisasi perempuan. Tentu, hal ini didasarkan atas beberapa pertimbangan," kata Margaret dalam keterangan resminya kepada NU Online, Rabu (6/3/2024).
 

Margaret menilai, hal ini merupakan pengakuan terhadap peran Fatayat NU dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, khususnya dalam aspek kesehatan reproduksi, termasuk pencegahan dan penanganan kanker serviks.


“Fatayat NU telah melakukan beberapa upaya sebagai bagian dari partisipasi untuk pencegahan kanker serviks yang mengancam perempuan,” jelasnya.


Sebagai bagian dari partisipasinya, Fatayat NU telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pencegahan kanker serviks dengan menjalin kerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation, sebuah lembaga yang mendanai penyelenggaraan forum internasional tersebut.


Adapun strategi yang dilakukan adalah dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama lintas iman, serta kampanye di media sosial tentang pentingnya pencegahan dan penanganan kanker serviks.


“Untuk meyakinkan masyarakat terkait dengan hal ini, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, tetapi tentu membutuhkan keterlibatan dan peran serta dari berbagai tokoh masyarakat dan juga tokoh lintas agama," jelasnya.


"Selanjutnya, Fatayat NU membuat konten-konten dan kampanye tentang pentingnya pencegahan dan penanganan kanker serviks di media sosial dengan menghadirkan para tokoh agama dan juga tokoh masyarakat sebagai pembicara terkait,” imbuhnya.


Sementara itu, Ketua Bidang Media, Penelitian, dan Pengembangan SDM PP Fatayat NU Ufi Ulfiah menegaskan bahwa keterlibatan Fatayat NU dalam forum ini adalah bagian dari aksi kolektif di tingkat global untuk memastikan penanganan kanker serviks mendapat perhatian serius dari semua pihak. Kanker serviks menjadi penyakit mematikan, dan Indonesia memiliki salah satu tingkat kasus terbesar di ASEAN.


“Bagi Fatayat NU, menjaga kesehatan perempuan adalah mandat profetik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, yang mengajarkan bahwa perlindungan terhadap perempuan adalah pesan ilahiah,” ujar Ufi.


Ia menambahkan, Fatayat NU berkomitmen untuk terus mengawal agar pelayanan kanker serviks kepada perempuan agar mendapat prioritas. 


"Fatayat siap bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global, untuk memastikan kualitas hidup perempuan Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan dapat ditingkatkan," pungkas Ufi.