Solo, NU Online
Setiap orang tua pasti mendambakan memiliki anak yang shalih dan shalihah. Namun, untuk mendapatkannya tidak semudah yang diinginkan. Butuh perhatian dan pendidikan, terlebih di zaman akhir seperti saat ini.
<>
“Dalam al-Qur’an anak-anak dipanggil dengan tiga sebutan, yakni ‘aduwwun (musuh), fitnah (cobaan), dan qurrota a’yun (menyenangkan). Tentu kita ingin anak kita termasuk yang ketiga,” terang KH Mukhlisin Dawam, saat mengisi pengajian di Masjid Agung Surakarta, Ahad (28/3).
Para ulama telah memberikan beberapa konsep untuk membentuk anak yang shalih. “Ada empat kunci, agar anak kita menjadi shalih dan shalihah. Pertama, yakni dengan memberikan rizki yang halal,”
Menurut Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) itu, tidak cukup hanya dengan memberikan semua kebutuhan anak, tapi mesti dipastikan kehalalalannya.
Kedua, anak mesti berada dalam bimbingan guru yang benar. “Seorang guru zuhud yang bisa membimbing anak menjadi tawadu,” ujarnya.
Kunci ketiga dan keempat yakni doa kedua orang tua dan ikhlas dalam mendidik anak. “Kalau ada orang tua yang bilang, anak zaman sekarang beda dengan anak dulu. Zaman dulu anak manut, sekarang banyak yang melawan kepada orang tua. Saya katakan, tidak hanya anaknya yang beda, tapi orang tuanya juga. Zaman dulu sehabis maghrib orang tua menemani anak mengaji, sekarang malah ikut nonton sinetron,” tuturnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua