Nasional

Dosen UNU : Dari Sisi Filter Budaya Penolakan Lady Gaga Sangat Tepat

NU Online  ·  Ahad, 20 Mei 2012 | 02:46 WIB

Blora, NU Online 
Pro kontra rencana konser Lady Gaga di Jakarta, mendapat tanggapan dari dosen pascasarjana Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Surakarta, Dr H Amir Mahmud MAg. Menurut Amir Mahmud, demi menyelamatkan generasi muda dari gempuran budaya asing, maka penolakan konser tersebut sangat tepat.
<>
”Biar bagaimanapun, Lady Gaga adalah simbol budaya barat. Jika dipaksapakan tampil di Jakarta, maka mudaratnya lebih banyak ketimbang manfaatnya,” ujar Amir Mahmud, saat ditemui NU Online, dalam sebuah acara di Gedung NU Blora, Sabtu malam.

Menurutnya, sebagai simbol budaya, maka akan sangat mudah ditiru anak-anak muda bangsa. Penularannya nanti bisa lewat verbal, non verbal maupun visual. Apalagi, seorang artis biasanya dianggap figur. Sehingga apa yang dilakukan artis biasanya cepat menyebar di tengah-tengah masyarakat.

Dia menyontohkan, ketika ada video porno diperankan sejumlah artis yang merebak beberapa waktu lalu, dampak negatifnya langsung menyebar. Menurut beberapa penelitian, saat itu ada 30 anak SD yang melakukan perilaku seperti yang diperankan oleh artis dalam video tersebut.

Budaya-budaya yang negatif tersebut, lanjutnya, jika dibiarkan maka akan sangat membahayakan bagi masa depan generasi muda. Sehingga dari sisi ini, maka konser Lady Gaga lebih baik tidak ditampilkan di tengah-tengah masyarakat.

”Dari sisi filter budaya, maka penolakan konser Lady Gaga sangat tepat,” ujar doktor jebolan UIN Jogjakarta tersebut.

Lalu, bagaimana dari sisi agama? Dalam soal agama, pihaknya menyerahkan kepada MUI dan pakar agama untuk menyikapinya. Dalam pandangan agama, sikap-sikap seperti berpakaian mini atau membuka aurat dan gaya erotis jelas tidak dibenarkan.

 

Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Sholihin Hasan