Jakarta, NU Online
KH Said Aqil Siroj berencana akan menerjemahkan karya ilmiah doktoralnya di Universitas Ummul Qura Mekkah berjudul ”Shilatullah bil Kaun fit Tasawwuf al-Falsafi” (Relasi Tuhan dengan Ciptaan Menurut Tasawuf Falsafi).<>
Hal ini terungkap dalam acara bedah disertasi berbahasa Arab sebanyak dua jilid tersebut di kediaman Kang Said—sapaan akrabnya—di Jalan Sadar Raya 3A Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (19/5) petang.
”Saya sebenarnya sudah lama sekali ingin menerjemahkan disertasi ini tapi selalu ditunda. Pertama, mungkin karena ini tasawuf. Jadi butuh pemikiran. Kedua, halamannya sangat banyak,” ujarnya di hadapan sekitar 30 orang dari komunitas Pusat Studi Tsaqafah Said Aqil Siroj (PST-SAS), mahasiswa, dan pengurus PBNU yang hadir.
Proses alih bahasa akan dibidani komunitas PST-SAS melalui pembentukan tim khusus. Bedah disertasi perdana ini merupakan upaya pendalaman wawasan dan langkah pembuka bagi kerja penerjemahan disertasi. Rencananya, diskusi serupa akan digelar setiap minggu.
Dalam kesempatan itu, Kang Said mengulas bagian pendahuluan dari disertasinya yang menyinggung soal peristilahan dan pengertian teknis tasawuf falsafi. Bab-bab pokok berikutnya yang belum dibahas, antara lain, adalah konsep ma’rifatullah, fana’, hulul, ittihad, dan wahdatul wujud.
Disertasi ”Shilatullah bil Kaun fit Tasawwuf al-Falsafi” telah mengantarkan Kang Said meraih predikat Cum Laude pada jurusan Aqidah dan Ushuluddin Universitas Ummul Qura Mekkah. Ketua Umum PBNU ini berhasil menyelesaikan studi S3 pada 1994.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua