Dirut Bio Farma Ungkap Harga Reagen Tes PCR Hanya Rp90 Ribu
NU Online · Selasa, 9 November 2021 | 14:45 WIB
Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memaparkan struktur harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Dijelaskan, reagen yang menjadi komponen utama tes PCR berada di tarif Rp90 ribu.
“Dari struktur cost yang terbesar itu adalah dari komponen reagen utamanya, di mana kalau kita lihat dari proses biaya produksi dan bahan baku itu sudah 55 persen,” kata Honesti pada rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021).
Melalui data yang disajikan, Honesti merinci struktur harga PCR yang terdiri dari biaya produksi dan bahan baku 55 persen, biaya operasional 16 persen, biaya distribusi 14 persen, royalti 5 persen, dan margin 10 persen.
Disampaikannya bahwa harga asli reagen PCR yang diproduksi Bio Farma hanya sebesar Rp90 ribu, di luar pajak pertambahan nilai (PPN). Dan harga e-katalog di luar PPN yang masih dalam proses pengajuan sebesar Rp81 ribu.
Perubahan harga tersebut berlangsung bukan dalam sekejap. Pada bulan Agustus 2020, Bio Farma dengan reagen BioCov yang dimilikinya berada di harga Rp325 ribu dengan kapasitas produksi yang masih sedikit. Kendati demikian, harga tersebut dianggap mampu mendorong harga kompetitor untuk menurunkan harga reagen PCR yang berkisar Rp400 ribu hingga Rp800 ribu per tesnya.
Perubahan terus berjalan, pada September 2020 ada mBioCov yang dibanderol Rp250 ribu. Kemudian pada Agustus 2021 BioCov turun menjadi Rp113 ribu, disusul pada Oktober 2021 mBioCov turun menjadi Rp90 ribu.
Adapun dengan struktur harga tersebut, Honesti menyebutkan bahwa harga tes PCR di Indonesia masih terbilang lebih murah dibanding negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Meski begitu, ia berkeyakinan dengan memaksimalkan perkembangan bisnis model dalam negeri, ke depan, harga PCR masih bisa diturunkan sampai ke level tertentu.
“Intinya, kami mendukung pemerintah untuk penetapan harga PCR dan kami terus dukung agar masyarakat bisa dapat pengetesan yang berkualitas,” tuturnya.
Rapat bersama Komisi VI DPR tersebut turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Kimia farma, Direktur Utama PT Indofarma, dan Direktur Utama PT Pharpros.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua