Nasional

Dimakamkan di Kajen, Kiai Nafi’ Dapat “Kapling” Istimewa

NU Online  ·  Ahad, 19 Februari 2017 | 18:58 WIB

Dimakamkan di Kajen, Kiai Nafi’ Dapat “Kapling” Istimewa

Kiai Nafi' berziarah di makam KH Abdullah Salam pada 2013 (Foto; Mujibur Rachman)

Jakarta, NU Online
Setelah muncul keputusan dibawa pulang dari Turki ke Indonesia pada Selasa, 21 Februari 2017, jenazah KH A Nafi’ Abdillah bakal mendapat “kapling” peristirahatan terakhir istimewa. Yakni di dekat pusara Almaghfurlahuma KH Abdullah Salam dan Nyai Hj Aisyah.

Informasi tentang lokasi makam sebelumnya disampaikan Mujibur Rachman Ma’mun, keponakan almarhum. “Insya Allah, jenazah beliau akan sampai di Kajen pada Selasa malam Rabu, jam 21.00 atau 22.00. Dan langsung dimakamkan di tempat beliau duduk ini, wonten ngandape Mbah Kakung,” tulis Gus Mujib pada foto Kiai Nafi’ yang ia unggah di Facebook, Ahad (19/2) malam.

Dikonfirmasi terpisah, Ahmad Nadhif Abdul Mudjib, salah satu putra menantu almaghfurlah Kiai Nafi’, membenarkan hal tersebut. Gus Nadhif mengkonfirmasi hal tersebut di sela perhelatan tahlil malam pertama di kediaman almarhum.

“Njih (betul). Posisi Abah agak ke arah selatan bersandingan dengan Mbah Nyai Aisyah, istri Mbah Dullah,” ujar Gus Nadhif saat dihubungi NU Online, Ahad (19/2), melalui telepon pintar.

Almarhum Kiai Nafi’, lanjut dia, meninggalkan satu orang istri, Hj Mahmudah, beserta delapan anak, dua putri dan enam putra. Berturut-turut: Junnatun Muhassonah, Ni’ma Diana, Muhammad Abbad, Nur Dihyah, Muhammad Alauddin Luthfi, Wasi’ Hilmy, Muhammad Athoillah, dan Halim Shidqi.

Menurut Gus Nadhif, Kiai Nafi’ hingga akhir hayatnya masih aktif mengasuh Pesantren Mathali’ul Huda Polgarut Selatan (PUSAT) untuk santri putra dan Ponpes Al-Husna untuk putri. Selain itu, almarhum juga aktif mengajar di Madrasah Mathali’ul Falah Kajen dan mengaji di Ahad pagi untuk ribuan jamaah dari berbagai daerah.

Malam pertama sepeninggal almarhum, di kediamannya di kompleks Pesantren Al-Husna digelar pembacaan tahlil yang diikuti ratusan santri dan ribuan jamaah dari sekitar Kajen. “Malam ini, kami tahlil pertama di ndalem beliau yang sederhana,” ujarnya.

Sebelumnya, Kiai Nafi’ dinyatakan meninggal dunia akibat sakit jantung setelah kelelahan usai melaksanakan umroh dilanjutkan lawatan ke Uzbekistan dan Turki. Rombongan mendarat di bandara internasional Istanbul, Jumat (17/2) sore waktu setempat.

Turut serta dalam rombongan tersebut sejumlah keluarga inti almarhum, antara lain Hj Mahmudah (istri), Gus Rozaq (putra menantu), Hj Ishmah (adik), dan sang adik ipar, KH Ulinnuha Arwani Kudus. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)