Nasional

Dikunjungi Para Mufti Dunia, Bupati Banyuwangi Paparkan Kontribusi Pesantren

NU Online  ·  Ahad, 30 Maret 2014 | 01:30 WIB

Banyuwangi, NU Online
Kendati dihuni penganut agama yang beragam, namun Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tak pernah bergejolak. Warganya yang plural hidup rukun dan damai. Itu karena masing-masing tokoh agama senantiasa menebarkan kesejukan.
<>
Demikian dikemukakan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat menjamu para mufti dan peserta Konfernsi Internasional ICIS di halaman belakang pendopo Banyuwangi, Jumat (28/3).

Menurut Anas, di Banyuwngi juga terdapat banyak pesantren dengan kiainya yang menjadi pionir dalam menjaga kerukunan di tengah keragaman agama. “Mereka menjadi benteng Ahlissunnah wal Jama’ah yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderat,” tuturnya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo sekaligus tuan rumah konferensi, KHR Achmad Azaim Ibrahimy, berharap agar konferensi dapat bermanfaat bagi kondisi umat Islam yang berpaham Aswaja di tengah-tengah banyaknya aliran yang dapat menimbulkan konflik.

Begitu mendarat di lapangan terbang Blimbingsari, Banyuwangi, Jumat siang, para mufti dan pengurus ICIS yang dipimpin KH Hasyim Muzadi disambut oleh Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Aly dan pengurus IKSASS serta pejabat Pemkab Banyuwangi.

Para mufti yang hadir dan akan menjadi narasumber di konferensi tersebut adalah Prof DR. Syekh Wahbah Azzuhaily (Syiria), Syekh Mahdi bin Ahmad As Shumaidai (Irak), Syekh Abdul karim Dibagghi (Al-Jazair), dan Syekh Kholid Shaheen El Ghanim (Qatar). Duta besar Syiria Bassam Al Khatib dan Duta Besar Libia Sadek bin Sadek juga turut mengiringi acara tersebut. (Aryudi A Razaq/Mahbib)