Nasional JELANG MUKTAMAR

Dana Muktamar NU akan Dikelola Transparan dan Dapat Dipertanggungjawabkan

Kam, 26 Februari 2015 | 15:00 WIB

Surabaya, NU Online
Untuk bisa menyukseskan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, memang dibutuhkan biaya. Namun tidak seperti yang dituduhkan sebagian kalangan bahwa permusyawarahan tertinggi di NU ini memerlukan biaya sangat besar tetapi seluruh dana dikelola secara transparan dana dapat dipertanggungjawabkan.
<>
Bantahan disampaikan Sekretaris Panitia Daerah (Panda) Muktamar NU Jawa Timur, H Thoriqul Haq. Kepada NU Online, Gus Thoriq, sapaan akrabnya memastikan bahwa seluruh biaya yang dibutuhkan dalam jumlah yang wajar serta bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami tandaskan bahwa Muktamar ke-33 NU yang akan berlangsung di Jombang dari tanggal 1 hingga 5 Agustus memang memerlukan biaya yang tidak sedikit," katanya saat dikonfirmasi usai rapat Panda Muktamar, Selasa (24/2) malam.

Melayani kebutuhan peserta muktamar dari seantero Nusantara dan ditambah utusan dari luar negeri tentu harus menggunakan pembiayaan yang tidak kecil. "Namun dapat dipastikan seluruh anggaran yang digunakan demi kelancaran muktamar dapat dipertanggungjawabkan," tandas Ketua Komisi C DPRD Jatim ini.

Sejumlah kebutuhan peserta selama muktamar memang telah dibahas secara teknis. Penjemputan peserta dari bandara Juanda Sidoarjo, demikian juga kendaraan untuk mengangkut peserta demi keperluan persidangan telah disiapkan dengan seksama.

"Belum lagi tambahan fasilitas seperti kamar mandi baru yang harus dibangun lantaran keberadaan fasilitas tersebut di pesantren yang bersangkutan tidak memadai," kata mantan Presiden BEM Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.

Fasilitas baru yang akan diterima masing-masing pesantren selaku tuan rumah muktamar disamping toilet baru, juga karpet dan bantal berlogo muktamar. "Semua nantinya akan kembali ke pesantren setempat sebagai kenang-kenangan dari muktamar," tandas bapak tiga anak ini.

"Apa yang disampaikanj pihak luar bahwa muktamar akan menghabiskan biaya hingga 15 Milyar adalah tuduhan tidak berdasar," tandas Gus Thoriq. Apalagi mereka tidak mengetahui secara detail kebutuhan panitia muktamar, lanjut alumnus pasca sarjana Universitas of Malaya Malaysia ini.

Karena itu baik H Saifullah Yusuf selaku Ketua Panda dan dirinya tidak terlampau menanggapi tuduhan berbagai kalangan tersebut. "Fokus kami selaku Panda adalah berkoordinasi dengan Panitia Pusat dan Panitia Lokal demi melayani para muktamirin, sehingga kegiatan berjalan khidmat dan sukses," ungkapnya.

Seperti diketahui, seluruh peserta Muktamar ke-33 NU akan ditampung di 4 pesantren besar di Jombang. Yakni Pesantren Tebuireng (Diwek), Pondok Pesantren Bahrul 'Ulum (Tambakberas), Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif (Denanyar) serta Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Peterongan).

Di 4 pesantren tersebut juga akan berlangsung sidang komisi dari mulai program, organisasi dan rekomendasi. Di salah satu pesantren juga akan dilangsungkan bahtsul masa'il yang dibagi menjadi masalah waqi'iyah, maudlu'iyah serta qanuniyah.

Khusus untuk sidang pembukaan dan penutupan muktamar, termasuk sidang pleno pemilihan rais am dan ketua umum akan dilangsungkan di Alon-alon Jombang yang dipermak menjadi bangunan semi permanen. (syaifullah/mukafi niam)