Cintai Budaya Daerah, PMII Unila Galakkan Satu Hari Berbahasa Lampung
NU Online · Rabu, 11 Mei 2016 | 10:30 WIB
Berawal dari diskusi mingguan, para aktivis Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Lampung menyatakan prihatin dengan kian jauhnya masyarakat dari kebudayaannya sendiri, terutama bahasa daerah.
Bahasa daerah Lampung saat ini dinilai sudah di ambang kepunahan. Hal tersebut bisa dilihat secara kasat mata pada penggunaan bahasa daerah yang sangat minim, terutama pada daerah perkotaan. Masyarakat perkotaan umumnya sudah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa keseharian dan mulai melupakan bahasa daerah.
Upaya-upaya pelestarian bahasa Lampung sebenarnya sudah ada pada bangku pendidikan mulai dari kanak-kanak seperti tercantum dalam Pasal 7 dan 8 Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 2 Tahun 2008 mengenai Pemeliharaan Bahasa dan Aksara Lampung, bahwa pengenalan dan pengajaran bahasa dan aksara Lampung dimulai dari jenjang kanak-kanak.
Namun, dalam realitas kehidupan sehari-hari penggunaan bahasa Lampung masih minim. Berawal dari masalah tersebut, PMII Unila mengambil topik “Revitalisasi Bahasa Lampung” dalam diskusi mingguan yang diadakan pada Selasa (11/5) sore hari.
Diskusi mingguan menghasilkan konsensus bahwa PMII khususnya Universitas Lampung harus bisa menjadi pelopor cinta budaya daerah. Tindak lanjut dari diskusi tersebut yaitu setiap hari Jumat diwajibkan kepada anggota dan kader PMII Unila untuk berbahasa Lampung sebagai wujud nyata cinta budaya daerah.
Yogi Prayogo selaku penanggung jawab gerakan “Satu Hari Berbahasa Lampung” mengungkapkan bahwa kecintaan terhadap budaya daerah harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.
“Mencintai budaya daerah sudah menjadi kewajiban setiap warga daerah, namun kesadaran tersebut harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat” Ujar Yogi yang merupakan mahasiswa FMIPA Unila tersebut.
Sementara Ketua Komisariat PMII Unila, Erzal Syahreza Aswir berharap gerakan “Satu Hari Berbahasa Lampung” dapat meluas setidaknya ke organisasi tingkat mahasiswa terlebih dahulu lalu ke lembaga lain, dan kemudian menjadi kebiasaan masyarakat pada umumnya.
“Gerakan Satu Hari Berbahasa Lampung semoga dapat meluas ke organisasi tingkat mahasiswa dan lembaga-lembaga lain, dan goal akhirnya bisa menjadi kebiasaan masyarakat” Ujar Erzal
Ia juga menambahkan jika bisa tidak hanya satu hari berbahasa Lampung, namun setiap hari Bahasa Lampung dapat digunakan oleh setiap elemen masyarakat. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua