Cerita Pengurus Fatayat NU Maluku Curhat kepada Gus Dur
NU Online · Ahad, 29 April 2018 | 04:45 WIB
Ambon, NU Online
Sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh yang mengedepankan dialog dan perdamaian sangat membekas bagi warga Maluku, salah satunya Rahma Mamang. Salah satu pengurus Fatayat NU Ambon itu menceritakan bagaimana konflik Ambon pada tahun 2000 telah mengakibatkan banyak anak kehilangan orangtua mereka.
Rahma yang saat itu sudah menjadi pengurus Fatayat, usai mengikuti Kongres Fatayat di Jakarta terpikir bagaimana membawa aspirasi rakyat Maluku dari hasil kongres tersebut. Ia pun menceritakan persoalan tersebut kepada beberapa pihak termasuk Gus Dur.
Gus Dur menanggapi bahwa anak-anak dari Maluku akan dididik di beberapa pesantren di Jakarta.
“Ada 30 anak waktu itu yang akhirnya dibawa dan nyantri di Jakarta,” kata Rahma, Sabtu (28/4).
(Baca: Ini Rekomendasi Konbes Fatayat NU 2018)Gus Dur juga berpesan, walaupun masyarakat Maluku sedang menghadapi permasalahan, masyarakat harus bersemangat berjuang dan tidak boleh putus asa. Saat ini masyarakat Maluku hidup dalam suasana kondusif, nyaman dan damai. Pembangunan-pembangunan terus dilakukan.
Pesan lainnya yang Rahma ingat dari Gus Dur adalah badan otonom dan lembaga-lembaga NU harus turut mengisi kemerdekaan di segala bidang. (Kendi Setiawan/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua