Nasional

Cendekiawan Muslim Suriah: Aswaja Representasi Islam Moderat

NU Online  ·  Sabtu, 21 Januari 2017 | 13:00 WIB

Kudus, NU Online
Golongan Ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja) merupakan representasi dari Islam moderat zaman dahulu dan sekarang. Hal itu dikatakan Dr Mahir Hasan Al Munajjid, Cendekiawan Muslim Syiria saat menyampaikan Halaqah Quraniyyah di Masjid Darul Ilmi Universitas Muria Kudus (UMK), Jumat (20/1). 

Dalam halaqah bertajuk Pesan Damai dan Cinta Tanah Air dalam Kajian Al-Qur'an itu Dr Mahir menyatakan lantaran golongan Aswaja ada di tengah-tengah sehingga tidak eksklusif dan kaku dalam menyikapi khilafiyah.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta itu, Dr Mahir yang juga dosen di Jamiah Imam Syafii Cianjur tersebut berbicara menggunakan bahasa Arab. Gus Nasih sebagai penerjemah sesi pertama sedangkan Dr. Faiz penerjemah sesi kedua.

Dosen kelahiran Syiria tahun 1971 itu membeberkan, kelompok Khawarij terdiri dari orang yang keras hatinya karena hidup di padang pasir. Alih-alih ketika salah satu kelompok ini mendatangi Rasul. 

Etika yang tidak digunakannya tidak sopan, sampai-sampai memegang kerah baju Nabi. Sehingga kelompok ini disebut qaswatul qalbi, keras hatinya. 

Masih menurut Mahir, sumber perpecahan ialah ketika sahabat Umar wafat. Ketika pintu fitnah terbuka mereka saling mengkafirkan dan menyesatkan. 

Doktor jebolan jamiah Umu Darman tahun 2011 itu menegaskan, jika ingin selamat tetaplah berpegang teguh kepada jamaah. Karena kebenaran itu menyertai jamaah (mayoritas). 

Dikatakannya di dalam al-Quran sudah dijelaskan agar mengikuti jamaatil muslimin. Begitu juga di hadits agar berpegang teguh kepada jamaah. “Jamaah adalah representasi kebenaran,” imbuh Dr Mahir. 

Orang-orang yang ada di luar lingkaran Aswaja tidak boleh asal dikafirkan. Karena sebagaimana yang diajarkan Nabi, sitirnya tidak boleh dikafirkan. Karena mereka juga sesama muslim. 

Sebagai kelompok mayoritas, pengikut Aswaja juga perlu waspada utamanya kelompok minoritas. “Mereka bekerja sama dengan dengan Negara luar untuk memberangus Aswaja dari muka bumi ini,” kata Mahir. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)