Cirebon, NU Online
“Saya akan pulang pada jam-jam seperti ini,” kata KH Ja’far Aqil Siroj tiba-tiba. Saat itu waktu menunjukkan pukul 18.00 Wib, jelang salat Maghrib. Dan ternyata, Selasa (1/4), pada jam yang sama, kiai yang akrab disapa Buya Ja’far wafat, di RS Gatot Subroto, Jakarta.
<>
Pernyataan kakak kandung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj tersebut masih diingat Lukman Hakim, seorang santri yang menjabat Lurah Pondok di Pesantren Majlis Tarbiyatul Mubtadiin (MTM), sebuah lembaga pendidikan yang selama ini diasuh Buya KH Ja’far Aqil Siroj.
“Waktu itu persis sebelum Buya berangkat ke Jakarta untuk menjalani perawatan yang kedua, kami pulang menghadiri acara sosialisasi program pemerintah sukuk ritel di Aula Makorem Sunan Gunung Jati, hari Kamis tanggal 20 Februari,” kata Lukman.
Lukman meyakini, bahwa apa yang diungkapkan Buya Ja’far kepadanya merupakan sebuah isyarat yang hanya dimiliki orang-orang yang memiliki kedekatan dengan Allah SWT. Hal itu karena di mata santri asal Losari, Cirebon ini, Buya Ja’far adalah sosok kiai yang sangat disiplin, terutama dalam hal ibadah.
“Sebelum berangkat untuk menjalani operasi terakhir pun, Buya masih sempat mengimami jama’ah,”
Selain kesan mendalam yang diceritakan Lukman, kisah haru juga dituturkan Ismail Marzuki, alumni tahun 2009 ini juga mengenang dawuh Buya Ja’far yang kerap dilontarkan di hadapan ratusan santri saat melaksanakan rutinitas ziarah di setiap pagi Jumat. Menurutnya, Buya Ja’far mengibaratkan jika berpatokan pada usia Nabi Muhammad SAW, maka usia saya tinggal 2 sampai tiga tahun lagi.
“Usia Nabi yang dimaksud Buya adalah 63 tahun, dan kini beliau wafat di angka yang sama,”
Buya Ja’far sebagai kiai paling disiplin di mata santrinya ini dikenang dalam cerita yang beraneka ragam, masing-masing santri dan alumni merasa kehilangan, sejak diberitakan wafat oleh pihak keluarga, ribuan dari mereka berkumpul dan terus berdatangan. (Sobih Adnan/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua