Sragen, NU Online
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memuji Nahdhatul Ulama sebagai organisasi masyarakat yang turut serta berperan dalam pembangunanekonomi mayarakat di Indonesia.
Peran tersebut direpresntasikan dalam gerakan Kotak Infak (Koin) NU yang dilakukan oleh PCNU dan NU Care-LAZISNU Sragen dengan tujuan kemandirian organisasi. Gerakan tersebut juga mengikis NU yang sering dilabeli ormas yang menunggu dana turun dari pemerintah
“Kalau sudah mandiri, ormas ketika ada kegiatan tidak mengharapkan dana dari daerah maupun pusat, provinsi ataupun kabupaten. Koin NU contoh kemandirian luar biasa ” ungkap Bupati dalam penutupan Rakornas NU Care-LAZISNU di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Selasa (30/02) malam.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Sragen itu mengungkapkan, ditengah problem angka kemiskinan yang belum bisa ditahan lajunya, NU dapat mengambil peran berperan di dalamnya
“Peran ini merupakan tanda kemajuan dan kebangkitan NU yang akan berlanjut menuju tahun-tahun berikutnya,” tuturnya.
Lulusan Universitas YARSI ini sangat berharap Koin NU agar dijadikan model nasional, dikarenakan kekuatan ekonomi yang dihasilkan luar bisa serta berdampak terhadap NU yang dipandang sebelah mata oleh pihak lain.
Selain itu, kekuatan ekonomi dengan adanya Koin NU akan semakin merata pada jamaah NU. Umat juga harus terbangun untuk bisa menjaga kemandirian dan berperan untuk membangun ekonomi negeri ini.
“Percuma ormas gedung tinggi dan mobil mewah, namun masih minta sana-sini. Kita (NU) jauh lebih kuat dari kekuatan perekenomian rakyatnya,” katanya. (Fadli RS/Kendi Setiawan)