Buku Pahlawan Santri Dibedah Peneliti di Taman Ismail Marzuki
NU Online · Sabtu, 7 Mei 2016 | 12:02 WIB
Selama ini, kisah-kisah tentang perjuangan pahlawan dari pesantren tidak banyak ditulis dalam naskah sejarah. Kisah tentang peran kiai dan santri dalam perjuangan kemerdekaan hanya sayup-sayup terdengar dalam kajian akademik, maupun buku-buku yang ditulis peneliti. Untuk menghadirkan peran penting para kiai pesantren dalam perjuangan kemerdekaan, Munawir Aziz menulisnya dalam buku Pahlawan Santri: Tulang Punggung Pergerakan Nasional terbitan Pustaka Compass.
Buku tersebut dibedah siang ini di Perpustakaan Provinsi DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Sabtu (07/5) siang.
Menurut Munawir Aziz, buku yang ia tulis merupakan kajian dengan perspektif perjuangan kemerdekaan. "Saya sejujurnya ingin mencari berkah dari para kiai. Hal yang lebih mendasar, yakni menghadirkan kisah-kisah perjuangan kemerdekaan para kiai pesantren, yang selama ini tidak mendapat ruang pengakuan dalam narasi sejarah. Saya ingin publik mengetahui betapa besar jasa para kiai, ketika perjuangan kemerdekaan. Hanya, mereka tidak ingin mencari pamrih atau jabatan setelah masa kemerdekaan," ungkap Munawir.
Sejalan dengan itu, Munawir mengisahkan bahwa buku ini ditulis setelah penetapan Hari Santri oleh Presiden Jokowi, pada 22 Oktober 2015.
"Setelah hari santri, lalu apa? Saya menulis beberapa esai di media nasional, mengajak beberapa kawan santri untuk berkontribusi dalam penulisan ulang narasi sejarah. Silakan dari teman-teman lain, ingin berkontribusi dalam bidang-bidang keahliannya. Intinya, hari santri jangan hanya jadi selebrasi, harus diisi dengan gerakan nyata," terang Munawir.
Buku yang ditulis alumni CRCS Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini menghadirkan kisah-kisah kiai pejuang tidak hanya dari Jawa, tapi juga dari beberapa kawasan, semisal Aceh, Lampung, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa pesantren di Indonesia timur.
"Kisah-kisah pejuang kiai belum sepenuhnya saya tulis. Ini hanya langkah awal, semoga terbuka pintu yang lebih luas untuk menyibak kisah-kisah perjuangan para kiai, agar terjadi keseimbangan dalam narasi sejarah dan pengetahuan," tegas Munawir.
Sebelumnya, Munawir Aziz menulis beberapa buku tentang kisah para santri dan interaksi dengan kelompok minoritas, khususnya Tionghoa. Munawir juga menyunting beberapa buku terkait tema Islam Nusantara. (Malik/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua