Nasional

Buku Cahaya dari Nusantara, Jendela Memahami Maulana Habib Luthfi 

Sab, 10 September 2022 | 08:00 WIB

Buku Cahaya dari Nusantara, Jendela Memahami Maulana Habib Luthfi 

Bedah buku Cahaya dari Nusantara, karya Habib Muhdhor Assegaf, pada Kamis (8/9/2022). (Foto: istimewa)

Semarang, NU Online

Maulana Habib Luthfi bin Yahya memang ulama dengan segudang kharisma. Sebagai tokoh sufi dunia, dengan jutaan pengikut dari Indonesia dan berbagai negara lain, kisah-kisah keseharian penuh keteladanan menjadi menarik.


Kisah-kisah rahasia dan cerita keteladanan Maulana Habib Luthfi, tersampaikan dalam bedah buku Cahaya dari Nusantara, karya Habib Muhdhor Assegaf, pada Kamis (8/9/2022).


Habib Muhdhor menyampaikan, buku ini memuat banyak hal, dari catatan ngajinya bersama Maulana Habib Luthfi bin Yahya. 


"Bagi aktivis NU, nanti akan ditemukan banyak hal terkait dengan sejarah NU, tentang Banser, tentang kebangsaan dan keindonesiaan. Buku ini tipikalnya cerita dari bawah ke atas, dari santri ke guru. Maka apa pun saya bahas semuanya di buku ini," ungkap Habib Muhdhor.


Lebih lanjut, Habib Muhdhor mengisahkan kekaguman kepada Maulana Habib Luthfi. "Saya pernah nderekaken (mengikuti) beliau di keraton Yogyakarta. Saya duduk di rumah khusus, yang ada foto Hamengku Buwono I hingga IX. Nah, saya kagum betul, ternyata Habib Luthfi lebih mengetahui daripada kiai-nya keraton," tuturnya.

 

Ajengan Didin Ahmad Zaenuddin dari Lesbumi PBNU, menegaskan bahwa buku Cahaya dari Nusantara penting karena menyibak sejarah perjuangan para Habaib, khususnya dalam pendirian NU dan perjuangan kemerdekaan.


"Buku ini mengulas Maulana Hasyim bin Yahya, yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama, namun meminta untuk tidak ditulis dalam sejarah. Kenapa di buku ini ditulis? Ini sangat menarik," sebutnya.


Plt Ketua Umum Matan NU, Hasan Chabibie menegaskan bahwa betapa dirinya menganggap buku karya Habib Muhdhor ini punya makna khusus. "Saya ingin sampaikan betapa buku ini menjadi penting, karena Habib Muhdlor berhasil merekam ribuan situasi, beragam suasana kebatinan yang ketika beliau mengiringi Maulana Habib Luthfi," ungkap Hasan.


Hasan juga menyampaikan betapa Maulana Habib sering mengajari masyarakat tentang pentingnya persatuan, kesatuan dan kecintaan pada tanah air, dalam konteks politik kebangsaan dan keindonesiaan yang kokoh.


Hasan Chabibie meneruskan betapa Maulana Habib Luthfi merupakan sinar yang menerangi murid-muridnya di seluruh Nusantara dan berbagai negara lain.


"Bagi saya, menyebut nama Maulana Habib Luthfi bin Yahya ini saya saja gemetar.Tentu tidak mudah, untuk menulis buku dengan tema ini, mengisahkan keseharian dan inti teladan Maulana Habib Luthfi. Saya tadi bertanya ke Habib Muhdhlor, resep apa Njenengan kuat menulis buku ini?" kata Hasan.


Buku ini, terang Hasan Chabibie, menjadi jendela, mengobati rasa kangen, dan mengobati kerinduan tentang sosok Maulana Habib Luthfi bin Yahya. "Buku karya Habib Muhdlor ini bisa menjadi jendela bagi kami, serta generasi muda yang bergabung di Matan NU, ataupun organisasi lainnya, mampu meneladani nilai-nilai dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya," lanjut Hasan.


Editor: Kendi Setiawan