Nasional

Buku Aswaja Karya KH Muhyiddin Abdusshomad Bakal Go Internasional

NU Online  ·  Selasa, 14 Februari 2017 | 04:00 WIB

Jember, NU Online

Buku-buku tentang Aswaja karya Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad tak lama lagi akan go internasional menyusul keinginan sejumah ulama Thailand untuk menerjemahkan buku-buku tersebut kedalam bahasa mereka.

Keinginan itu terungkap saat pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Jember, Gus Robith Qashidi mengadakan kunjungan muhibah ke Thailand, Malaysia dan Singapore tiga hari lalu.

“Di Thailand, tepatnya di Propinsi Krabi, salah seorang ulama yang juga pengasuh pesantren Muwaidah Islamiyah Eakapapsasa Sasanawich Islamic School, Kiai Takem menyatakan sangat tertarik untuk menerjemahkan buku-buku abah kedalam bahasa Thailand,” tukas Gus Robith di Nuris kepada NU Online, Senin (13/2).

Menurut putra sulung Kiai Muhyiddin tersebut, kaum muslimin Thailand mayoritas penganut Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), sama dengan ajaran yang dipegang teguh oleh warga NU.

Namun praktik pengamalan Aswaja mereka lebih banyak bersifat turun-temurun tanpa mengerti dasarnya, dan karena itu buku karya Kiai Muhyiddin tersebut sangat berarti untuk menyelami seluk-beluk Aswaja lebih dalam lagi.

“Lebih dari itu, kata mereka, buku-buku abah mudah dicerna karena beberapa di antaranya menggunakan metode dialog (tanya jawab) sehingga  bisa dipahami langsung, tidak perlu menunggu khatam berlembar-lembar,” lanjutnya.

Menjalin sinergi dalam hal pemantaban Aswaja dengan negara-negara tetangga, bagi Gus Robith cukup penting. Ini seiring dengan cita-cita NU untuk terus mengenalkan dan menegaskan Islam rahmatal lil alamin. Lebih-lebih karena dalam beberapa tahun terakhir, gerakan liberalisme dan radikalismne juga mengincar dan mengancam negara-negara rumpun melayu.

Dikatakan Gus Robith, kelompok wahabi dan syiah sudah lama menyusup di daerah konflik, khususnya Thailand selatan, sehingga harus diantisipasi bersama.

“Kami sepakat untuk menjadikan ajaran Aswaja sebagai benteng untuk menangkal penetrasi ajaran librealisme dan radikalisme di Indonesia  dan Thailand. Melalui program pertukaran santri atara pesantren Nuris dan sejumlah negara tetangga yang  telah dimulai sejak  tahun lalu, Nuris terus istiqamah untuk menyebarkan ajaran Aswaja ala NU di negara-negara tersebut,” jelasnya.

Beberapa karya Kiai Muhyiddin yang hendak diterjemahkan kedalam bahasa Thailand adalah: Fiqh Tradisionalis, Hujjah NU, Hujjah Qoth’iyyah, Sholatlah Seperti Rasulullah (Dalil Keshahihan Shalat ala Aswaja), Syarah Aqidatul Awam, Argumen Amaliah di Bulan Sya’ban dan Ramadhan, dan Panduan Wisata Ziarah. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)