Nasional

Buka Bersama, Hj Sinta Nuriyah Ajak Introspeksi Diri

NU Online  ·  Selasa, 5 Juni 2018 | 03:00 WIB

Buka Bersama, Hj Sinta Nuriyah Ajak Introspeksi Diri

Hj Shinta Nuriyah Wahid di Pobolinggo, Jatim

Probolinggo, NU Online
Istri mantan Presiden Republik Indonesia Ke-4, Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ahad (3/6) sore melakukan dialog kebangsaan sekaligus buka bersama masyarakat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paiton, tepatnya di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut, Hj Sinta Nuriyah mengungkapkan bahwa bulan suci Ramadhan menjadi sebuah momentum untuk peningkatan iman dan taqwa, mengembangkan rasa kebenaran, kejujuran dalam kehidupan berbangsa serta memperkuat kearifan dan kebijaksanaan kita dalam menyikapi segala permasalahan bangsa Indonesia dewasa ini.

“Jika kita semua bisa menumbuh kembangkan semua itu, maka Insyaallah kita pasti bisa menanggulangi semua permasalahan khususnya krisis kebangsaan yang saat ini tengah menghantui negara Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Hj Sinta Nuriyah mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengintrospeksi diri. Hal ini karena saat ini masyarakat Indonesia banyak yang telah kehilangan hati nurani, jati diri, dan perasaan serta lunturnya nilai kemanusian dan kebangsaan Indonesia. 

“Saat ini banyak fitnah ditebar, suara kebencian, dan berita bohong di mana-mana. Belum lagi bom bunuh diri di mana-mana. Apa sebenarnya yang tengah terjadi pada bangsa kita, apa penyebabnya?,” tanyanya dalam salah satu dialognya. 

Sinta Nuriyah mengingatkan perlunya untuk senantiasa merawat keutuhan pilar kebangsaan melalui kegiatan bernuansa kebhinekaan Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali ikatan tali kasih, semangat toleransi, tolong menolong dan persaudaraan antar sesama bangsa Indonesia. 

“Ini yang seharusnya selalu kita lakukan agar bangsa Indonesia tetap terjaga persatuan dan kesatuannya, sebagaimana negara Indonesia diikat oleh Undang-undang Dasar tahun 1945 dan dasar negara Pancasila. NKRI harga mati, Pancasila dasar Negara," tandasnya. 

Hj Sinta Nuriyah juga mengutarakan keresahannya melaui dialog khas penuh keakraban. Terlebih dalam kegiatan itu tidak hanya umat Islam saja yang hadir, namun juga dihadiri oleh perwakilan umat Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu serta perwakilan etnis dan suku selain Jawa dan Madura yang merupakan mayoritas penduduk Kabupaten Probolinggo. 

“Ikatan tali persaudaraan yang dulu diciptakan para leluhur kita termasuk Gus Dur, kini semakin longgar ikatannya. Benang-benang sulamannya telah tercerai-berai dan terputus berserakan akibatnya keutuhan, kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia terancam porak poranda,” pungkasnya.

Sementara Pj Bupati Probolinggo Tjahjo Widodo mengungkapkan rasa bangganya atas sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai guru bangsa Indonesia yang selama hidupnya senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh rakyat Indonesia. 

“Sejauh pengamatan kami di Kabupaten Probolinggo, begitu banyak prestasi yang telah dicapai. Masyarakatnya luar biasa dalam meningkatkan ibadahnya, luar biasa persatuan dan kesatuannya, luar biasa dalam membina putra dan putrinya. Semoga mereka ada yang bisa mencontoh guru bangsa kita ini,” katanya.

Dialog kebangsaan dan buka bersama ini dihadiri oleh Rais PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, Ketua PCNU Kota Kraksaan KH Nasrullah A Suja’i, Ketua Yayasan Puan Amal Hayati sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani (SAQA) Hj Badiatus Sholehah, Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali dan Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Syihabuddin Sholeh. (Syamsul Akbar/Muiz)