Nasional

BLA Semarang Temukan 450 Naskah Keagamaan di Madura

Sab, 3 Oktober 2020 | 04:15 WIB

BLA Semarang Temukan 450 Naskah Keagamaan di Madura

Kepala Balai Litbang Agama Semarang, Samidi Khalim menyampaikan bahwa sejak melakukan Penyusunan Repositori Online di tahun 2019, telah ditemukan lebih dari 450 naskah keagamaan dari beberapa wilayah di Madura. (Foto: NU Online/M Yusuf Anas)

Sleman, NU Online

Kepala Balai Litbang Agama Semarang, menyampaikan bahwa sejak melakukan Penyusunan Repositori Online di tahun 2019, telah ditemukan lebih dari 450 naskah keagamaan dari beberapa wilayah di Madura. Naskah-naskah itu di antaranya di temukan di Sampang, Pamekasan, Bangkalan, dan Sumenep. 

 

"Naskah-naskah keagamaan tersebut kemudian didigitalisasi dan sudah dipublikasikan secara online melalui laman resmi Balai Litbang Agama Semarang. Di antara manuskrip-manuskrip tersebut ada beberapa kitab karya Syaikhona Kholil Bangkalan," kata Samidi.

 

Berbicara saat Uji Validasi Ketiga Penyusunan Repositori Online Naskah Keagamaan Madura Tahap II, di The Rich Jogja Hote, Rabu (30/9), pihaknya menambahkan langkah repositori online dilengkapi dengan penerbitan Katalog Jilid 1 dan 2 di tahun 2019.

 

Samidi Khalim menambahkan, repositori online ini merupakan bagian dari layanan keagamaan Balai Litbang Agama Semarang. "Kami berusaha menjalankan fungsi dengan melestarikan cagar budaya berupa manuskrip ini untuk penyediaan data untuk publik," tuturnya.

 

Ia menambahkan repositori online ini membuka kesempatan yang besar bagi para peneliti, filolog, dan mahasiswa untuk melakukan kajian dan pengembangan terhadap manuskrip-manuskrip tersebut. Kajian dan pengembangan bisa berupa proses transliterasi atau bahkan penerjemahan terhadap naskah-naskah tersebut.

 

Layanan BLA Semarang

Nur Laili Noviani, peneliti di lembaga ini, menjelaskan, repositori online naskah keagamaan ini adalah salah satu produk pengembangan para peneliti Balai Litbang Agama Semarang. Pengembangan ini berawal dari kegiatan penelitian berupa inventarisasi dan digitalisasi naskah-naskah keagamaaan di Pulau Madura sejak tahun 2010 yang lalu.

 

"Repositori ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan naskah-naskah Madura. Tetapi, akan menjadi tempat penyimpanan online naskah-naskah yang telah didigitalisasi oleh Balai Litbang Agama Semarang," imbuh Nur Laili Noviani saat dikonfirmasi terkait teknis penyusunan repositori ini.       

 

Jaga kekayaan intelektual ulama

Di sesi terpisah, Prof Dr M Arskal Salim GP, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kemenag, yang menyampaikan pemaparannya dari secara daring, menyatakan repositori online naskah keagamaan Madura ini adalah salah satu upaya menjaga kekayaan intelektual ulama-ulama terdahulu agar dapat dimanfaatkan di masa kini.

 

Arskal Salim berharap, naskah-naskah yang sudah mengalami repositori online tersebut tidak hanya dijkaji oleh peneliti-peneliti dalam negeri, tapi juga akademisi luar negeri sehingga khazanah Islam di Nusantara bisa semakin dikenali masyarakat internasional.

 

Kegiatan ini diikuti oleh utusan sejumlah praktisi kepustakaan dari berbagai perguruan tinggi, madrasah dan organisasi kemasyarakatan di Sleman dan Yogyakarta. Acara uji validasi di Sleman ini adalah yang ketiga setelah pertama kali digelar di Purwokerto (15 September 2020) dan diikuti di Salatiga (24 September 2020).


Kontributor: Muhammad Yusuf Anas​​​​​​​
Editor: Kendi Setiawan